Minggu, 30 Juni 2024

Harga emas minggu ini membuat investor merasa was-was

 Emas

Harga emas minggu ini sangat fluktuatif, membuat investor merasa was-was. Harga emas di pasar spot pada Jumat (28/6/2024) tercatat di US$2.325,71 per troy ons, turun 0,07%. Sebelumnya, pada Kamis, harga emas naik 1,29%.

Sepanjang minggu ini, harga emas menunjukkan pergerakan yang liar. Setelah tiga hari melemah pada Senin-Rabu, harga emas anjlok 0,9% pada Rabu (26/6/2024). Namun, pada Kamis harga naik 1,29% sebelum kembali turun 0,07% pada Jumat. Pekan sebelumnya, harga emas naik 1,38% pada Kamis (20/6/2024) tetapi turun 1,66% pada Jumat.

Secara keseluruhan, harga emas naik 0,23% dalam minggu ini, berbanding terbalik dengan penurunan sebesar 0,52% pada minggu sebelumnya. Pergerakan liar harga emas dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk sikap wait and see dari pelaku pasar menunggu data inflasi pengeluaran pribadi warga (PCE) AS, debat presiden AS, serta kekhawatiran kondisi di Jepang.

Inflasi PCE AS pada Mei 2024 tercatat melandai ke 2,6% (yoy) dari 2,7% (yoy) pada April 2024. Inflasi inti PCE juga melandai ke 2,6% (yoy) dari 2,8% (yoy). Data ini memberikan harapan pemangkasan suku bunga oleh The Fed, tetapi harga emas tetap melemah akibat dolar AS yang masih kuat. Indeks dolar berada di kisaran 105,9, mendekati level tertinggi sejak awal Mei 2024.

Matthew Bolden dari goldprice.org mencatat bahwa pelemahan yen mendorong pembelian dolar AS secara masif, menguatkan dolar dan menekan harga emas. Titik support emas di level US$2.300 kini terancam.

 

 

Equityworld Futures Manado

Harga Emas Dunia mengalami Pelemahan Menjelang Rilis Risalah Pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC)

 Emas

Kabar terbaru dari Amerika Serikat (AS) menunjukkan bahwa harga emas dunia mengalami pelemahan menjelang rilis risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC). Harga emas dunia di pasar spot tercatat pada US$2.323,65 per troy ons, melemah 0,1% pada Senin (1/7/2024) pukul 06.00 WIB.

Investor sedang menunggu sinyal mengenai kebijakan suku bunga dari pidato Ketua The Fed, Jerome Powell, dalam acara Diskusi Panel Kebijakan oleh Forum Bank Sentral Eropa (ECB) di Sintra, Portugal. Powell diharapkan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kebijakan suku bunga saat ini dan prospek moneter mendatang.

Risalah FOMC, yang akan dirilis pada Kamis (4/7/2024), dan data Non-Farm Payroll (NFP) serta tingkat pengangguran dari AS yang akan keluar pada Jumat (5/7/2024), juga menjadi fokus penting bagi pelaku pasar. NFP diperkirakan turun ke 180.000 pekerjaan pada Juni 2024 dari sebelumnya 272.000 pekerjaan, sementara tingkat pengangguran diproyeksikan tetap di 4%.

Jika data pasar tenaga kerja sesuai dengan ekspektasi, ada harapan untuk kebijakan bank sentral AS yang lebih baik terhadap prospek suku bunga. Namun, jika pasar tenaga kerja tetap ketat, tren suku bunga tinggi kemungkinan akan bertahan lebih lama.


Equityworld Futures Manado