Rabu, 17 April 2024

Harga Emas Diprediksi Tembus US$3.000/Troy Ons, Ini Bocorannya!

PT. Equityworld Futures Manado - Harga emas terus mencatatkan kenaikan dan terus mencetak rekor-rekor baru. Hingga perdagangan kemarin Selasa (16/4/2024) harga emas telah mencatatkan kenaikan sebesar 16% sepanjang tahun 2024 dengan mendarat di level US$2.382,83 per troy ons.

Harga emas diprediksi akan tetap melambung hingga menembus US$ 3.000 per troy ons. Satu troy ons sama dengan 31,03 gram.

Kenaikan harga emas pun mendorong prediksi-prediksi baru mengenai harga emas ke depan oleh beberapa Lembaga.

Citi mengatakan pihaknya memperkirakan harga emas akan mencapai US$3.000 per troy ons dalam 6-18 bulan ke depan karena arus masuk modal ke emas meningkat sebagai antisipasi penurunan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed).

Citi menaikkan perkiraan harga rata-rata emas tahun ini menjadi US$2.350 per troy ons dan menaikkan harga rata-rata tahun depan sebesar 40% menjadi US$2.875 per troy ons.

Di sisi lain, Goldman Sachs mengatakan logam mulia berada dalam pasar bullish yang tidak tergoyahkan, dan karenanya menaikkan target akhir tahun menjadi US$2.700 per troy ons. Secara terpisah, UBS memiliki target akhir tahun sebesar US$2.500 per troy ons.

Selain Citi yang optimis harga emas mencapai US$3.000 per troy ons, Bank Of America (BoA) juga menerawang hal yang sama.

Baca : Nggak Ngaruh! Walau Fed Galak, Emas Dunia Diramal Tembus US$2.400/onz

Menurut Bank of America (BoA), harga emas diproyeksikan melonjak menjadi US$3.000 per troy ons pada 2025. Hal ini didukung oleh permintaan yang kuat dari bank sentral dan antisipasi investor kembali ke pasar setelah The Federal Reserve (The Fed) mulai memangkas suku bunga.

Michael Widmer, ahli strategi komoditas bank tersebut, menyoroti ketahanan emas ketika bank sentral memperketat kebijakan moneter.

"Harga emas sangat tangguh dalam beberapa bulan terakhir, meskipun bank sentral di seluruh dunia memperketat kebijakan moneternya," ujar Widmer, dikutip dari Market Insiders

Bank sentral China, khususnya, telah memainkan peran penting dalam mendukung kenaikan harga emas. Bank sentral China (PBoC) menumpuk emas lebih dari 200 ton emas pada tahun 2023 saja. Peningkatan pembelian ini juga bergantung pada meningkatnya aktivitas di sektor ritel China, dengan penjualan perhiasan dan impor emas non-moneter mencapai rekor tertinggi pada awal tahun ini.

Bank sentral memang jadi penopang lonjakan harga emas. Dalam catatn World Gold Council (WGC), bank sentral di dunia membeli emas sebanyak 1.037 ton.

Pembelian emas oleh bank sentral tetap melesat meski suku bunga naik dan dolar AS terbang.

Secara teori, kenaikan suku bunga AS akan mengerek dolar AS dan imbal hasil US Treasury meningkat. Kenaikan dolar AS biasanya membuat emas tertahan karena pembeli harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk membeli logam mulia mengingat transaksi emas dikonversi ke dolar.

Tingginya imbal hasil obligasi juga biasanya menekan pembelian emas. Logam mulia tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil obligasi membuat emas kurang menarik.  Namun, anomaly tersebut terjadi pada 2023 dan tahun ini karena harga emas tetap melonjak.

"Pembelian emas oleh bank sentral terus mencetak rekor dalam dua tahun terakhir. Pembelian juga masih berlanjut menguat pada tahun ini," tutur analis dari WGC untuk bank sentral,Shaokai Fan, kepada CNBC International.

Fan juga mengatakan ada pergeseran pembelian emas oleh bank sentral. Bila dulu Rusia dan China mendominasi maka sekarang sudah mulai merata.

Bank sentral China (PBoC) memborong emas sebesar 224,88 ton pada 2023. Jumlah ini jauh lebih besar dibandingkan pada 2022 yang tercatat 62,2 ton.

Perlambatan ekonomi serta krisis properti membuat ekonomi China menjadi salah satu alasan pembelian emas secara masif oleh bank sentral China. Emas adalah aset aman yang bisa menjadi lindung nilai saat terjadi ketidakpastian ekonomi dan politik.

Selain pembelian besar-besaran bank sentral China, ketegangan geopolitik juga membuat harga emas melambung. Dalam enam bulan terakhir, wilayah timur Tengah terus diguncang ketegangan mulai dari perang Israel vs Hamas pada 7 Oktober 2023 dan kemudian serangan drone Iran ke Israel.

Emas adalah aset aman yang dicari saat terjadi ketegangan geopolitik.


CNBC Indonesia Research

research@cnbcindonesia.com

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar