PT. Equityworld Futures Manado - Rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pasca Bank Indonesia (BI) memutuskan suku bunga selaras dengan konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia.
Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup menguat di angka Rp15.480/US$ atau terapresiasi 0,26%. Penguatan ini mematahkan tren pelemahan yang terjadi dua hari beruntun sejak 20 Desember 2023.
Sedangkan secara mingguan, rupiah menguat 0,06% terhadap dolar AS yang juga melanjutkan tren penguatan pada minggu sebelumnya sebesar 0,1%.
Sementara DXY pada pukul 15.03 WIB turun tipis 0,05% menjadi 101,79. Angka ini lebih rendah dibandingkan penutupan perdagangan Kamis (21/12/2023) yang berada di angka 101,84.
Kemarin (21/12/2023), BI telah memutuskan bahwa suku bunga kembali di tahan di level 6%.
Hal ini sesuai dengan ekspektasi pelaku pasar yang dihimpun oleh CNBC Indonesia dari 12 institusi/lembaga.
Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro sebelumnya memproyeksi BI akan menahan level suku bunga acuan di 6% dalam RDG BI Desember 2023.
Baca Juga : Breaking! Harga Emas Terbang Nyaris 1%, Tertinggi 14 Hari
Andry menyebutkan ada beberapa hal yang mempengaruhi kebijakan BI yakni terkait keputusan The Fed dan inflasi. Di mana Federal Open Meeting Committee (FOMC) The Fed Desember ini menahan suku bunga di 5,25%-5,5% dan tren pelemahan Indeks Dolar yang terus terjadi telah mendorong keyakinan stabilitas Rupiah lebih terjaga.
Begitu pula dengan Ekonom Bank Danamon Irman Faiz yang sebelumnya juga memperkirakan BI masih akan mempertahankan suku bunga untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
"BI rate masih kami expect stay menimbang rupiah dan inflasi relatif stabil dan sesuai arah perkiraan BI," tutur Irman, kepada CNBC Indonesia.
Stabil dan perkasanya rupiah diakui oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Menurut Luhut, di tengah gejolak perekonomian dunia, Indonesia merupakan negara yang cukup besar. Hal tersebut dapat terlihat dari nilai tukar mata uang (currency) selama 20 tahun belakangan ini yang cukup kuat dan stabil.
"Dengan gejolak perekonomian dunia ini, kita lihat 20 tahun terakhir ini stabilitas rupiah kita salah satu yang stabil di dunia datanya ada. Ini anda lihat, kita bicara data, kita salah satu negara yang stabil," ujar Luhut dalam konferensi pers virtual "Program Kerja Kemenko Marves Tahun 2023 beserta Capaian dan Hasil Evaluasinya" pada Jumat (22/12/2023).
CNBC INDONESIA RESEARCH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar