PT. Equityworld Futures Manado - Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka gembok perdagangan saham PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) setelah dikenakan suspensi pada 19 Maret 2024 lalu. Pada perdagangan sesi I, saham NIKL terlihat masih belum ada transaksi hingga pukul 09:40 WIB.
"Berdasarkan penilaian bursa, maka dengan ini diumumkan bahwa suspensi atas perdagangan saham PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) di pasar reguler dan pasar tunai dibuka kembali mulai perdagangan sesi I tanggal 27 Maret 2024," tulis manajemen BEI, Rabu 27 Maret 2024.
Bursa Efek Indonesia menghentikan perdagangan saham PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL). Suspensi ini dilakukan terkait dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan.
Sebagai informasi harga saham NIKL melesat 136,74% dalam sebulan sebelum suspensi. Saham NIKL terbang ke level 625 pada 19 Maret 2024 dari sebelumnya 264 pada 21 Februari 2024.
Direktur Utama PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) Jetrinaldi mengatakan tidak mengetahui dan mendapatkan informasi tentang rumor apapun mengenai perusahaan.
Baca juga : Harga Emas Naik Pelan-Pelan. Tunggu Aba-Aba The Fed untuk Terbang
Menurutnya penyebab harga saham naik karena mekanisme pasar terkait dengan permintaan dan pasokan yang terjadi di Bursa Efek Indonesia.
Terkait dengan suspensi, saat ini saham NIKL masih mengalami belum dapat diperdagangkan hingga pengumuman lebih lanjut dari Bursa.
"Adapun suspend yang dilakukan oleh Bursa bertujuan untuk menjaga keamanan risiko bagi para pelaku pasar atau investor," katanya dalam Public Expose Insidentil, dikutip Jumat (22/3/2024).
Sementara itu, harga saham perusahaan berbanding terbalik dengan kinerja. Perusahaan berbalik rugi US 3,66 juta sepanjang 2023. Padahal tahun sebelumnya NIKL membukukan laba US$ 7,12 juta.
Berdasarkan laporan keuangan, NIKL juga tercatat membukukan penurunan penjualan menjadi US$ 171,08 juta sepanjang 2023, anjlok 33% yoy.
Jetrinaldi menjelaskan bahwa laba merosot seiring dengan penurunan permintaan domestik. "Demand turun sekitar 21,12%, sehingga pada saat demand turun harga menjadi rendah," katanya.
NIKL telah berupaya mendiversifikasi segmen ke general can untuk memaksimalkan utilitas produksi dan pangsa pasar. Akan tetapi margin dari segmen general can lebih rendah dibandingkan dengan segmen makanan.
Ke depan, kata Jetrinaldi, direksi telah mendapatkan amanah agar kondisi 2023 tidak terjadi pada tahun ini. Oleh karenanya NIKL selalu meminta arahan kepada Kementerian Perindustrian selaku pembina industri guna meningkatkan kinerja pada 2024.
Kemudian berbagai upaya efisiensi telah dilakukan oleh NIKL, beberapa contohnya adalah efisiensi di bidang kemasan, transportasi, dan lainnya. Kemudian kerjasama dan hubungan yang baik dengan Asosiasi Produsen Kemas Kaleng Indonesia (APKKI) agar dapat memperbaiki kinerja bersama ke depan.
cnbcindonesia.com/market