PT. Equityworld Futures Manado - Kinerja pasar keuangan Indonesia akhirnya kompak mengakhiri perdagangan di zona hijau. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah menguat. Surat Berharga Negara (SBN) mulai dicari investor kembali sehingga imbal hasil turun.
Pasar keuangan Indonesia pada hari ini diharapkan kompak menguat. Selengkapnya mengenai sentimen penggerak pasar hari ini bisa dibaca pada halaman 3 dan 4 artikel ini
Pada penutupan perdagangan kemarin, Selasa (31/10/2023), IHSG ditutup menguat 0,24% ke posisi 6.752,21. Sebanyak
252 saham menguat, 291 saham melemah sementara 210 bergerak stagnan.
Nilai perdagangan yang tercatat kemarin mencapai Rp 11,7 triliun dan
melibatkan 28,2 miliar saham.
Kendati demikian, investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp 1,36 triliun atau lebih besar dibandingkan perdagangan Senin yang tercatat Rp 370,91 miliar.
Empat sektor yang menguat kemarin adalah transportasi, energi,
infrastruktur, barang baku, industri, non-siklikal, keuangan, properti,
dan teknologi.
Sektor yang melemah adalah siklikal dan kesehatan. Saham
emiten telekomunikasi PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menjadi penopang
terbesar IHSG kemarin yakni mencapai 8,4 indeks poin.
Tak hanya itu, tiga saham emiten konglomerat Prajogo Pangestu juga menjadi penopang IHSG, yakni PT Barito Pacific Tbk (BRPT) sebesar 7,7 indeks poin, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) sebesar 5,1 indeks poin, dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) sebesar 2,8 indeks poin.
Sementara itu, saham teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) juga menjadi salah satu movers IHSG yakni sebesar 8,3 indeks poin.
Baca Juga : Langka! Melambung 7%, Harga Emas Terbang ke Langit Ke-7
IHSG berhasil bangkit di akhir perdagangan setelah sempat terkoreksi sepanjang perdagangan kemarin. Bahkan, IHSG sempat menyentuh level psikologis 6.600 pada sesi I Selasa kemarin.
Bursa Asia ditutup beragam kemarin dengan sejalan dengan mayoritas bursa Asia-Pasifik menguat. Indeks Nikkei menguat 0,53% sementara indeks Straits Times Singapura menanjak 0,11% dan ASX 200 Australia terapresiasi 0,12%.
Indeks Hang Seng Hong Kong ditutup jeblok 1,69% dan indeks Shanghai Composite Index melemah 0,09% sementara indeks KOSPI ambruk 1,41%
Dari sisi nilai tukar, rupiah melanjutkan penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup di angka Rp15.880/US$ atau menguat 0,03%. Pada Senin sebelumnya, mata uang Garuda juga menanjak 0,31%.
Dari pasar SBN, imbal hasil mulai menurun yang menandai naiknya harga obligasi karena SBN sudah mulai dicari investor.
Melansir data dari Refinitiv, SBN tenor 10 tahun yang merupakan SBN acuan (benchmark) turun tipis menjadi 7,07% pada perdagangan kemarin. Imbal hasil lebih rendah dari Senin yakni 7,12%.
cnbcindonesia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar