Selasa, 09 Januari 2024

BEI Masih Periksa Saham CUAN, 3 Emiten Prajogo Lain Karam

PT. Equityworld Futures Manado -  Bursa Efek Indonesia (BEI) masih melakukan pemeriksaan terhadap emiten milik Prajogo Pangestu PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN). Saham CUAN meroket hingga mendapat disuspensi. Suspensi tersebut merupakan yang keempat kali sejak emiten batu bara itu melantai kurang dari setahun.

Pasca suspensi terakhir, otoritas bursa menyebut akan memeriksa perdagangan saham CUAN yang tahun lalu naik hingga 6.000%.

"Pemeriksaannya sedang berlangsung. Kami belum mendapatkan kesimpulan," kata Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Kristian Manullang kepada wartawan, Selasa (9/1).

Kristian menegaskan, jika ada indikasi manipulasi maka akan dikoordinasikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Kalau ada temuan indikasi manipulasi, akan kami koordinasikan dengan OJK," tuturnya.

"Laporan yang kami sampaikan akan diperiksa lebih dalam oleh OJK untuk membuktikan indikasi manipulasi yang kami laporkan atas saham tertentu," lanjutnya.

Baca Juga : Harga Emas Terjun Bebas, Terendah dalam 3 Pekan

Di sisi lain, emiten panas bumi milik konglomerat Prajogo Pangestu lainnya, seperti PT Barito Renewables Energy (BREN) sempat menyentuh batas auto rejection bawah (ARB). Saham BREN tercatat turun menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) 20% ke harga Rp 5.400/saham. Level tersebut terakhir kali dicatatkan oleh BREN pada bulan November lalu. 

BREN sendiri menjadi emiten yang paling menekan kinerja IHSG hari ini, yang pada ditutup ambles 1,14%.

Saham BREN merupakan salah satu emiten IPO baru tahun lalu dengan kenaikan tertinggi secara persentase dan merupakan emiten dengan kenaikan valuasi paling jumbo. Tahun lalu emiten ini sempat secara singkat melawati kapitalisasi saham Bank Central Asia (BBCA) dan menjadi emiten paling berharga di bursa.

Kenaikan fantastis saham BREN juga ikut membuat harta sang pemilik naik signifikan dan menobatkan Prajogo Pengestu sebagai orang paling kaya di Indonesia.

Penurunan saham BREN juga diikuti oleh saham-saham lainnya dalam portofolio Prajogo, termasuk Chandra Asri Petrochemical (TPIA) yang juga ditutup ARB turun 20% dan Barito Pasific (BRPT) yang ambles 18,185 pada penutupan perdagangan Selasa (9/1/2024).

 

 

cnbcindonesia.com/market/

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar