Kamis, 29 Februari 2024

Meroket 171,51%, Saham Emiten Iklan Peter Sondakh (FORU) Digembok BEI

PT. Equityworld Futures Manado - PT. Equityworld Futures Manado - Bursa Efek Indonesia (BEI) 'menggembok' sementara saham emiten jasa komunikasi PT Fortune Indonesia Tbk. (FORU) pada perdagangan Kamis (29/2/2023). Suspensi ini dilakukan karena terjadi peningkatan harga kumulatif pada saham FORU.

"PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan Saham PT Fortune Indonesia Tbk. (FORU) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai mulai sesi I perdagangan tanggal 29 Februari 2024 sampai dengan Pengumuman Bursa lebih la jut," kata BEI dalam keterangan resminya, Kamis (29/2/2023).

Baca juga : AS Beri Kabar Penting Hari Ini, Harga Emas Bikin Dag Dig Dug

Mengutip RTI Business, saham FORU terpantau sudah bergerak naik 44,64% dalam sepekan terakhir. Bahkan, BEI mengumumkan saham FORU masuk dalam pemantauan pada 7 Februari 2024, karena adanya peningkatan harga saham yang di luar kebiasaan atau Unusual Market Activity (UMA).

Dalam sebulan terakhir, FORU sudah meroket 175,51%. FORU terakhir ditutup terapresiasi 9,46% ke posisi 810 per saham.

BEI pun meminta para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Fortune Indonesia.

Untuk diketahui, saham FORU mayoritas dimiliki yakni PT Karya Citra Prima yang merupakan bagian dari Rajawali Group yang dinakhodai pengusaha nasional Peter Sondakh.

 

cnbcindonesia.com/market

 

Ngekor Wall Street, Bursa Asia Dibuka Loyo Lagi

 Investors look at computer screens showing stock information at a brokerage house in Shanghai, China September 7, 2018. REUTERS/Aly Song

PT. Equityworld Futures Manado - Mayoritas bursa Asia-Pasifik cenderung melemah pada perdagangan Kamis (29/2/2024), di mana investor masih memasang mode wait and see menanti rilis data inflasi belanja personal Amerika Serikat (AS) dan beberapa data ekonomi penting lainnya.

Per pukul 08:31 WIB, indeks Nikkei 225 Jepang melemah 0,23%, Hang Seng Hong Kong terkoreksi 0,33%, ASX 200 Australia turun tipis 0,09%, dan KOSPI Korea Selatan terdepresiasi 0,56%. Sedangkan untuk indeks Shanghai Composite China naik tipis 0,08% dan Straits Times Singapura menguat 0,17%.

Bursa Asia-Pasifik yang cenderung melemah terjadi di tengah terkoreksinya bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street kemarin.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup turun tipis 0,06%, S&P 500 terkoreksi 0,17%, dan Nasdaq Composite melemah 0,55%.

Wall Street telah berjuang untuk mempertahankan momentum kenaikan dalam beberapa hari terakhir menjelang rilis data inflasi belanja personal (personal consumption expenditure/PCE), setelah reli panjang mencapai puncaknya pekan lalu karena antusiasme terhadap potensi kecerdasan buatan (AI), yang dipicu oleh pendapatan kuartalan Nvidia.

Namun sebelum rilis data inflasi PCE, investor menimbang rilis data perkiraan kedua dari pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB) AS periode kuartal IV-2023.

Semalam, berdasarkan laporan dari Biro Analisis Ekonomi AS (BEA), PDB Negeri Paman Sam pada kuartal IV-2023 direvisi menjadi tumbuh 3,2%, dari sebelumnya pada perkiraan awal sebesar 3,3%.

"Pembaruan ini terutama mencerminkan revisi ke bawah pada investasi inventaris swasta yang sebagian diimbangi oleh revisi ke atas pada belanja pemerintah negara bagian dan lokal serta belanja konsumen," ujar BEA dalam siaran persnya.

Sepanjang 2023, ekonomi Negeri Paman Sam tercatat tumbuh 2,5%, melampaui pertumbuhan sebesar 1,9% pada 2022.

Baca juga : AS Beri Kabar Penting Hari Ini, Harga Emas Bikin Dag Dig Dug

Belanja konsumen, yang menyumbang sekitar 70% aktivitas ekonomi AS, tumbuh dengan kecepatan tahunan sebesar 3% dari Oktober hingga Desember tahun lalu.

Sedangkan belanja pemerintah negara bagian dan lokal meningkat sebesar 5,4% per tahun pada kuartal terakhir di 2023, yang merupakan laju tercepat sejak tahun 2019. Pertumbuhan ekspor juga berkontribusi terhadap pertumbuhan pada kuartal IV-2023.

Hal ini terjadi sebelum pembacaan inflasi PCE yang diawasi ketat pada Januari 2024, di mana data tersebut dijadwalkan untuk dirilis pada malam hari ini waktu Indonesia.

Investor akan mengamati rilis data ini untuk mendapatkan petunjuk masa depan mengenai kesehatan perekonomian dan wawasan mengenai jalur kebijakan moneter bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed).

Ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga akan berkurang jika data inflasi yang mendasarinya ternyata lebih kuat dari ekspektasi.

Baru-baru ini, pasar memundurkan ekspektasi pelonggaran suku bunga ke pertemuan Juni, menurut FedWatch Tool dari CME.

Berdasarkan perangkat tersebut,pasar yang memperkirakan The Fed masih akan menahan suku bunga acuannya di pertemuan 20 Maret mendatang mencapai 97,5%. Hal ini tentunya berkebalikan dari posisi awal tahun ini yang banyak memperkirakan The Fed mulai memangkas suku bunga.

"Sekarang, setelah katalis pendapatan tersebut sudah tidak ada lagi, mungkin akan ada sedikit pelemahan karena sekarang pasar harus memperhatikan lintasan inflasi dan The Fed, apakah itu sesuai dengan retorika atau kebijakan yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama," kata Keith Buchanan, manajer portofolio senior di GLOBALT Investments di Atlanta, dikutip dari Reuters.

Selain data inflasi PCE, pasar juga akan memantau rilis data klaim pengangguran mingguan untuk pekan yang berakhir 24 Februari,

Konsensus pasar Trading Economics memperkirakan klaim pengangguran mingguan kali ini akan kembali naik menjadi 210.000, dari sebelumnya pada pekan yang berakhir 17 Februari lalu di angka 201.000 klaim.

Jika angka klaim pengangguran kembali naik, maka bisa dikatakan bahwa data tenaga kerja mulai mendingin. Namun, hal ini tidak dapat disimpulkan secara langsung, mengingat masih ada data tenaga kerja lain yang menjadi tolok ukur.

 

CNBC INDONESIA RESEARCH

 

Rabu, 28 Februari 2024

Laba Emiten Boy Thohir & Chander Vinod Turun 75,06%, Jadi Rp 542 M

PT. Equityworld Futures Manado - PT ESSA Industries Indonesia Tbk. (ESSA) mencatat laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$34,61 juta atau sebesar Rp 542,48 miliar. Capaian ini anjlok 75,06% dari perolehan setahun sebelumnya sebesar US$ 138,84 juta (Rp2,17 triliun) pada tahun 2022.

Penurunan laba itu tidak terlepas dari menurunnya pendapatan. Berdasarkan laporan keuangan ESSA pada periode 31 Desember 2023, pendapatan tercatat sebesar US$ 344,96 juta (Rp5,40 triliun). Jumlah itu anjlok 52,84% secara tahunan (yoy) dari sebelumnya sebesar US$ 731,49 juta (Rp11,46 triliun).

Seiring dengan menurunnya pendapatan, beban pokok pendapatan pun ikut merosot 38,05% yoy menjadi US$ 241,78 juta sepanjang tahun lalu. Laba kotor pun turun 69,75% yoy menjadi US$ 103,17 juta.

Baca Juga : Kepada Pemilik Emas: Ini Bocoran Kapan Harga Bisa Rekor Lagi

Bila dirinci, semua beban menyusut sepanjang 2023. Seperti beban penjualan jadi US$ 536.903, beban umum dan administrasi jadi US$ 25,59 juta, dan beban keuangan turun jadi US$ 17,62 juta.

Jumlah ekuitas dan liabilitas ESSA pun turun sepanjang 2023. Jumlah ekuitas dan liabilitas tercatat masing-masing sebesar US$ 497,74 juta dan sebesar US$ 197,69 juta. Dengan demikian, liabilitas dan ekuitas turun menjadi US$ 695,44 juta.

Sementara itu, aset ESSA juga tercatat turun 16,34% yoy menjadi US$695,44 juta.

Adapun per 31 Januari 2024 ESSA dikendalikan oleh Chander Vinod Laroya dengan kepemilikan saham 16,38%. Chander juga memiliki ESSA secara tidak langsung melalui PT Trinugraha Akraya Sejahtera. 

Pemilik saham lainnya adalah Garibaldi Thohir sebesar 5,55% dan Arif Rachmat 0,01%. Sisanya, atau 58,31% merupakan milik masyarakat non-warkat.

Mengutip laporan tahunan 2023, pemilik manfaat terakhir ESSA adalah Chander Vinod Laroya dan Garibaldi Thohir.

 

 

 cnbcindonesia.com/market

IHSG Balik Ke 7.300-an, 6 Saham Ini Jadi Incaran Investor

PT. Equityworld Futures Manado - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat pada perdagangan sesi I Rabu (28/2/2024), meski investor masih cenderung wait and see.

Hingga pukul 12:00 WIB, IHSG menguat 0,36% ke posisi 7.311,24. IHSG berhasil menyentuh kembali level psikologis 7.300, setelah beberapa hari terakhir bertahan di level psikologis 7.200.

Nilai transaksi indeks pada perdagangan sesi I hari ini mencapai sekitar Rp 45,4 triliun dengan melibatkan 14 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 771.162 kali.

Beberapa saham menjadi penopang (movers) IHSG pada sesi I hari ini. Berikut saham-saham yang menjadi movers IHSG.

Emiten Kode Saham Indeks Poin Harga Terakhir Perubahan Harga
Barito Renewables Energy BREN 18,53 5.975 8,64%
Bank Central Asia BBCA 6,85 9.975 1,01%
Bank Rakyat Indonesia (Persero) BBRI 5,87 6.175 0,82%
Astra International ASII 4,52 5.275 1,93%
Chandra Asri Pacific TPIA 2,56 4.530 1,80%
Indosat ISAT 1,80 11.200 5,16%

Sumber: Refinitiv

Emiten energi baru terbarukan (EBT) milik konglomerat Prajogo Pangestu yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menjadi penopang terbesar IHSG pada sesi I hari ini, yakni mencapai 18,5 indeks poin.

IHSG berhasil menguat di sesi I hari ini, setelah beberapa hari terakhir merana. IHSG menguat meski pasar masih cenderung wait and see menanti rilis data ekonomi terbaru Indonesia dan data ekonomi Amerika Serikat (AS).

Dari AS, pada hari ini akan dirilis data perkiraan kedua dari pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB) pada kuartal IV-2023.

Konsensus pasar dalam Trading Economics memperkirakan PDB AS pada perkiraan kedua secara basis kuartalan (quarter-to-quarter/qtq) mencapai 3,3%, lebih rendah dari posisi kuartal III-2023 yang mencapai 4,9%.

Baca Juga : Kepada Pemilik Emas: Ini Bocoran Kapan Harga Bisa Rekor Lagi

Sebelumnya, data keyakinan konsumen AS menunjukkan indeks turun menjadi 106,7 pada Februari 2024, dari 110,9 pada Januari ataupun ekspektasi pasar yakni 115.1.

Fakta-fakta di atas mencerminkan adanya perlambatan ekonomi AS yang bisa berimbas kepada kebijakan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed).

Jika ekonomi AS makin melemah maka ada harapan The Fed memangkas suku bunga dalam waktu dekat.Kondisi ini akan menguntungkan rupiah karena investor bisa melepas dolar AS dan membeli instrumen lain seperti rupiah.

Di lain sisi, investor juga masih menimbang rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.

Pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menetapkan rancangan defisit APBN pada 2025 sebesar 2,48%-2,8%. Angka defisit itu melebar dari yang ditetapkan untuk APBN 2024 sebesar 2,29%. Seperti diketahui, APBN 2025 akan menjadi pedoman presiden berikutnya. Melihat data real count Komisi Pemilihan Umum (KPU), APBN tersebut akan digunakan Prabowo Subianto.

Rancangan defisit itu diiringi dengan target pertumbuhan ekonomi 2025 sebesar 5,3%-5,6%. Di atas target pertumbuhan 2024 sebesar 5,2% dan realisasi pertumbuhan ekonomi 2023 sebesar 5,05%.

Pelebaran defisit yang tidak bisa dijaga juga bisa berdampak besar kepada keyakinan pasar keuangan Tanah Air.

 

 

CNBC INDONESIA RESEARCH

market@cnbcindonesia.com

 

Senin, 26 Februari 2024

Laba BTPN Anjlok 23,81% Jadi Rp 2,35 Triliun di 2023

 Aktifitas suasana pegawai Bank BTPN di kantor pusat Menara BTPN,  Jakarta, Rabu (31/1/2018). PT Bank Tabungan Pensiun Tbk (BTPN) dan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) akan segera merger. Dampak dari merger ini tidak akan merubah komposisi pemegang saham.

PT. Equityworld Futures Manado - PT Bank BTPN Tbk. (BTPN) mencatatkan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp2,35 triliun sepanjang tahun 2023. Jumlah itu merosot 23,81% secara tahunan (yoy) dari perolehan sebelumnya sebesar Rp3,09 triliun.

Padahal BTPN mencatatkan peningkatan pada kinerja top line. Mengutip laporan keuangannya, pendapatan bunga tercatat besar Rp18,82 triliun, naik 18,31% yoy pada periode akhir Desember 2023.

Beban bunga ikut membengkak 60,43% dari Rp4,22 triliun menjadi Rp6,77 triliun pada akhir tahun lalu. Lantas, bank milik raksasa bank Jepang SMBC itu meraup pendapatan bunga bersih sebesar Rp12,04 triliun, naik 3,15% yoy dari Rp11,68 triliun pada tahun 2022.

BTPN mencatatkan komisi provisi/fee/administrasi sebesar Rp823,45 miliar, naik 2,55% yoy sepanjang tahun lalu. Di samping itu, bank juga mencatatkan kerugian penurunan nilai aset keuangan atau impairment sebesar Rp3,01 triliun, membengkak 16,17% yoy dari Rp2,59 triliun.

Meskipun begitu, margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) pun naik jadi 4,07% pada tahun 2023, dari yang sebelumnya 3,99%.

Baca Juga : Harga Emas Nggak Kemana-Mana, Tunggu Kabar Penting dari AS

Sementara itu, rasio efisiensi BTPN menurun akibat membengkaknya beban operasional. Tercatat, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) melambung jadi 83,83% dari sebelumnya 80,02% pada tahun 2022.

Pada fungsi intermediasi, bank grup SMBC itu telah menyalurkan kredit dan pembiayaan syariah sebesar Rp156,56 triliun, naik 7,04% yoy sepanjang 2023. Kualitas kredit pun meningkat dengan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross berada di posisi 1,23%, turun dari 1,32%. Demikian juga dengan NPL net tercatat di posisi 0,41%, turun dari 0,45%.

Pada pendanaan, BTPN telah menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp108,19 triliun, menyusut 5,8% yoy pada tahun 2023. Namun begitu, dana murah atau current account saving account (CASA) naik 10,02% yoy menjadi Rp44,18 triliun.

Lantas, rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) tercatat membengkak menjadi 148,86%, dari setahun sebelumnya 130,29% pada tahun 2022. Sehingga likuiditas terbilang BTPN sudah amat rendah.

Aset BTPN pun menyusut 3,69% you menjadi Rp201,44 triliun pada tahun 2023.

 

cnbcindonesia.com/market

 

 

Harga Saham HUMI Roller Coaster, Ini Penjelasan Emiten Tommy Soeharto

 Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

PT. Equityworld Futures Manado - Emiten milik Tommy Soeharto, PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) menjelaskan terkait fluktuasi harga saham dalam beberapa pekan terakhir.

Pada perdagangan sesi I hari ini, Selasa (27/2/2024), hingga pukul 10.40 WIB harga saham HUMI sudah naik 22,54% ke level Rp 87. Akan tetapi pada dua pekan sebelumnya sempat menyentuh Rp 53. 

Direktur Utama HUMI Tirta Hidayat mengatakan, fluktuasi harga saham yang terjadi selama beberapa pekan terakhir, bukan merupakan dampak dari penurunan kinerja perseroan ataupun katalis negatif bagi perseroan, namun merupakan aktivitas pasar modal.

"Fluktuasi harga saham Perseroan yang terjadi pada beberapa pekan terakhir adalah murni hasil dari aktivitas pasar semata," ujarnya dalam keterangan resminya, Selasa (27/2/2024).

Tirta melanjutkan lebih jauh, fkuktuasi harga saham HUMI juga terdampak sentimen negatif luar negeri terhadap pesta demokrasi di Indonesia yaitu terselenggaranya pelaksanaan pemilihan umum (pemilu).

"Kami membaca juga karena sentimen negatif luar negeri terutama yang negatif terhadap Pemilu, Pemilu yang berlangsung saat ini sehingga terjadi seperti itu walaupun sekarang sudah membaik," jelasnya.

Baca Juga : Harga Emas Nggak Kemana-Mana, Tunggu Kabar Penting dari AS

Namun, Tita memastikan, hal tersebut tidak mempengaruhi kinerja perusahaan. Oleh karena itu pihaknya tetap fokus memperbaiki kinerja perusahaan secara fundamental.

"Seperti pendapatan kita tingkatkan, bottom line, net profit, kita tingkatkan aset juga kita tinggalkan, itu upaya kami tidak terganggu dengan hal-hal seperti ini yang terjadi di pasar saham," sebutnya.

Ia menyebut, setelah mencatat peningkatan laba bersih sepanjang 2023 sebesar 20% secara tahunan (yoy), tahun ini pihaknya akan menargetkan pertumbuhan laba bersih dengan besaran yang sama.

"Untuk tahun 2024, Perseroan menargetkan adanya pertumbuhan laba bersih usaha Perseroan sekitar sebesar 20% yang didorong terutama dengan sektor Oil & Chemical. Stabilitas pertumbuhan setiap tahunnya akan terus kami jaga," pungkasnya.

 

 

cnbcindonesia.com/market

Minggu, 25 Februari 2024

IHSG Turun 0,61%, Diwarnai Aksi Profit Taking Setelah Pemilu

 Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021).  Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

PT. Equityworld Futures Manado - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup melemah pada akhir perdagangan Jumat (23/2/2024), di mana aksi jual (profit taking) investor masih menjadi salah satu penyebab indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut kembali melemah.

IHSG ditutup turun 0,61% ke posisi 7.295,095. Setelah beberapa hari bertahan di level psikologis 7.300, IHSG kembali terkoreksi ke level psikologis 7.200 pada hari ini.

Nilai transaksi indeks pada akhir perdagangan hari ini mencapai sekitar Rp 9,4 triliun dengan melibatkan 16 miliaran saham yang diperdagangkan sebanyak 1,2 juta kali. Sebanyak 235 saham naik, 293 saham turun, dan 236 saham cenderung mendatar.

Secara sektoral, sektor keuangan menjadi pemberat terbesar IHSG pada akhir perdagangan hari ini, yakni mencapai 0,94%.

Beberapa saham juga memperberat (laggard) IHSG pada hari ini. Berikut saham-saham yang menjadi laggard IHSG.

EmitenKode SahamIndeks PoinHarga TerakhirPerubahan Harga
Bank Rakyat Indonesia (Persero)BBRI-14,566.125-2,00%
Astra InternationalASII-6,735.125-2,84%
Bank Mandiri (Persero)BMRI-4,527.050-0,70%
Chandra Asri PacificTPIA-4,444.490-3,02%
Bank Central AsiaBBCA-3,459.825-0,51%
Sumber Alfaria TrijayaAMRT-3,252.680-2,55%
Barito Renewables EnergyBBNI-2,915.500-1,35%
Bank Negara Indonesia (Persero)MDKA-1,815.900-0,84%

Sumber: Refinitiv

Saham perbankan raksasa kedua di Indonesia yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menjadi penekan terbesar IHSG di akhir perdagangan hari ini, yakni mencapai 14 indeks poin.

IHSG yang kembali melemah sepertinya diakibatkan oleh aksi ambil untung atau profit taking, di mana pada pekan lalu, tepatnya sehari setelah Pemilu 2024, kenaikan IHSG cukup signifikan, sehingga menggundang aksi profit taking investor.

Baca juga : Harga Emas Terancam Naik Turun Kaya Roller Coaster

Apalagi, sektor keuangan dan bahkan beberapa saham perbankan raksasa yang menjadi penekan IHSG hari ini, menjadikan bahwa investor cenderung masih melakukan aksi profit taking.

Hal ini dinilai wajar karena beberapa hari terakhir, kenaikan saham perbankan raksasa sudah terbilang kencang dan mematik investor untuk merealisasikan keuntungannya.

Di lain sisi, IHSG melemah meski data dari dalam negeri cenderung positif. Kemarin, Bank Indonesia (BI) merilis data transaksi berjalan yang defisit serta Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang mengalami surplus.

Transaksi berjalan Indonesia tercatat mengalami defisit sebesar US$1,3 miliar (0,38% dari Produk Domestik Bruto/PDB) pada kuartal IV-2023, meningkat dibandingkan dengan defisit US$ 1,0 miliar (0,3% dari PDB) pada kuartal III-2023.

Transaksi berjalan Indonesia jika dilihat secara setahun penuh, maka 2023 mengalami defisit US$1,6 miliar (0,1% dari PDB). Ini adalah kali pertama transaksi berjalan mengalami defisit sejak 2020 atau dalam tiga tahun terakhir. Kondisi ini juga berbanding terbalik jika dibandingkan akhir 2022, ketika transaksi berjalan RI mencatat surplus US$13,2 miliar.

Data transaksi berjalan yang defisit ini pada dasarnya cukup memberatkan mata uang Garuda karena perspektif investor asing akan menjadi kurang baik.

Kendati demikian, data NPI tercatat mengalami surplus US$8,6 miliar pada kuartal IV-2023 dan surplus sebesar US$6,3 miliar sepanjang 2023. Bila dirupiahkan dengan kurs per Kamis (22/2/2024) yakni Rp15.585/US$1 maka angkanya mencapai Rp134,03 triliun untuk kuartal IV dan Rp98,19 triliun.

Surplus NPI ini ditopang oleh kuatnya kinerja transaksi modal dan finansial, terutama karena asing sudah mulai masuk kembali ke investasi portofolio.

 

CNBC INDONESIA RESEARCH

market@cnbcindonesia.com

 

Minim Sentimen, Rupiah Hari Ini Berpotensi Bergerak Sideways

 Pekerja memperlihatkan uang dolar di salah satu gerai money changer di Jakarta, Senin (4/7/2022).  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

PT. Equityworld Futures Manado - Pergerakan nilai tukar rupiah dalam melawan dolar Amerika Serikat (AS) terbilang cukup stabil. Menjelang akhir Februari mata uang Garuda akan dipengaruhi sejumlah sentimen, mulai dari dalam negeri seperti inflasi, PMI manufaktur, hingga eksternal.

Melansir data Refinitiv, pada akhir perdagangan Jumat (23/2/2024) rupiah ditutup di posisi Rp15.590, melemah tipis 0,03% secara harian, akan tetapi dalam basis mingguan masih menguat sebesar 0,16%.

Penguatan mingguan tersebut membuat rupiah berhasil bertahan di zona penguatan selama empat pekan beruntun. Rupiah juga masih bertengger di level psikologis Rp15.500/US$

Penguatan rupiah yang terjadi pekan lalu berhubungan dengan kebijakan Bank Indonesia (BI) yang kembali menahan suku bunga acuan.

Sebagaimana diketahui, Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan suku bunga acuan di level 6,00% pada bulan ini. Tingkat suku bunga BI Rate di level 6,00% sudah berlaku sejak Oktober 2023.

Baca juga : Harga Emas Terancam Naik Turun Kaya Roller Coaster

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, keputusan mempertahankan BI Rate pada level 6% tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability.

"Yaitu untuk penguatan stabilisasi nilai tukar rupiah serta langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam sasaran 2,5±1% pada 2024," kata Perry saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (21/2/2024).

Beralih pada hari ini, Senin (26/2/2024) rupiah akan dipengaruhi oleh sejumlah sentimen seperti data inflasi Tanah Air hingga dari luar negeri Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) dari AS.

Dari dalam negeri, pada 1 Maret 2024 data ekonomi RI kompak rilis mulai dari data PMI Manufaktur periode Februari 2024, inflasi periode Februari 2024, dan harga konsumsi inti (CPI) periode Februari 2024.

Sebagai catatan, PMI Manufaktur S&P Global Indonesia naik menjadi 52,9 pada Januari 2024 dari 52,2 pada bulan sebelumnya. Pertumbuhan tersebut merupakan pertumbuhan aktivitas pabrik selama 29 bulan berturut-turut dan laju terkuat sejak Agustus lalu.

Sementara untuk inflasi pada Januari 2024 masih relatif terjaga berada di 2,57% secara tahunan (yoy). Nilai tersebut melandai dari 2,61% pada bulan Desember 2023, serta masih berada di tengah target bank sentral sebesar 1,5% hingga 3,5% untuk tahun ini.

Beralih ke sentimen luar negeri, pada pekan ini, terdapat rilis Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) periode Januari 2024, klaim pengangguran, PMI Manufaktur Final periode Februari 2024.

Perlu dicatat juga untuk data Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS meningkat 2,6% secara tahunan (yoy) pada bulan Desember 2023, sama dengan bulan November dan sejalan dengan ekspektasi pasar. Inflasi PCE tahunan kini bertahan pada posisi terendah pada Februari 2021.

Teknikal Rupiah

Pergerakan nilai tukar rupiah dalam melawan dolar AS secara teknikal cenderung sideways dalam rentang support Rp15.560/US$ hingga resistance di Rp15.625/US$.

Posisi support tersebut didapatkan dari garis horizontal yang ditarik dari low candle 13 Februari 2024 lalu secara intraday. Sementara untuk resistance posisi tersebut didasarkan dari garis horizontal high candle intraday 22 Februari 2024 sekaligus garis rata-rata selama 200 jam atau moving average/MA 200.

Pergerakan rupiah melawan dolar AS 
Foto: Tradingview
Pergerakan rupiah melawan dolar AS

CNBC INDONESIA RESEARCH

 

Jumat, 23 Februari 2024

IHSG Balik Lagi Ke 7.200-an, 8 Saham Big Cap Ini Jadi Penekan

 Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

PT. Equityworld Futures Manado - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau kembali melemah pada perdagangan sesi I Jumat (23/2/2024), meski pergerakan bursa saham global cenderung positif

Hingga pukul 11:30 WIB, IHSG merosot 0,88% ke posisi 7.275,24. Setelah beberapa hari bertahan di level psikologis 7.300, IHSG kembali terkoreksi ke 7.200 pada hari ini.

Nilai transaksi indeks pada perdagangan sesi I hari ini mencapai sekitar Rp 4,4 triliun dengan melibatkan 9 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 690.209 kali.

Secara sektoral, sektor keuangan menjadi pemberat terbesar IHSG di sesi I hari ini, yakni mencapai 1,16%.

Beberapa saham turut memperberat (laggard) IHSG pada sesi I hari ini. 

Emiten Kode Saham Indeks Poin Harga Terakhir Perubahan Harga
Bank Rakyat Indonesia (Persero) BBRI -20,37 6.075 -2,80%
Bank Mandiri (Persero) BMRI -9,10 7.000 -1,41%
Astra International ASII -6,73 5.125 -2,84%
Chandra Asri Pacific TPIA -5,39 4.460 -3,67%
Sumber Alfaria Trijaya AMRT -3,71 2.670 -2,91%
Bank Negara Indonesia (Persero) BBNI -2,72 5.875 -1,26%
Barito Renewables Energy BREN -1,94 5.525 -0,90%
Telkom Indonesia (Persero) TLKM -1,17 4.080 -0,24%

Sumber: Refinitiv

Saham perbankan raksasa kedua di Indonesia yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menjadi penekan terbesar IHSG di sesi I hari ini, yakni mencapai 20 indeks poin.

IHSG terpantau melemah meski bursa saham global cenderung bergairah pada hari ini dan kemarin. Di bursa Asia-Pasifik, indeks Hang Seng Hong Kong naik tipis 0,05%, Shanghai Composite China menguat 0,49%, ASX 200 Australia bertambah 0,43%, dan KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,13%. Sedangkan Straits Times Singapura menemani IHSG, yakni juga ambles 1,11%.

 Baca juga : Harga Emas Akhirnya Jatuh Juga Setelah Terbang 6 Hari Beruntun

Sedangkan kemarin, bursa Amerika Serikat (AS), Wall Street juga berakhir cerah bergairah. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup melesat 1,18%, S&P 500 melejit 2,11%, dan Nasdaq Composite terbang 2,96%.

IHSG yang kembali melemah sepertinya diakibatkan oleh aksi ambil untung atau profit taking, di mana pada pekan lalu, tepatnya sehari setelah Pemilu 2024, kenaikan IHSG cukup signifikan, sehingga menggundang aksi profit taking investor.

Di lain sisi, IHSG melemah meski data dari dalam negeri cenderung positif. Kemarin, Bank Indonesia (BI) merilis data transaksi berjalan yang defisit serta Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang mengalami surplus.

Transaksi berjalan Indonesia tercatat mengalami defisit sebesar US$1,3 miliar (0,38% dari Produk Domestik Bruto/PDB) pada kuartal IV-2023, meningkat dibandingkan dengan defisit US$ 1,0 miliar (0,3% dari PDB) pada kuartal III-2023.

Transaksi berjalan Indonesia jika dilihat secara setahun penuh, maka 2023 mengalami defisit US$1,6 miliar (0,1% dari PDB). Ini adalah kali pertama transaksi berjalan mengalami defisit sejak 2020 atau dalam tiga tahun terakhir. Kondisi ini juga berbanding terbalik jika dibandingkan akhir 2022, ketika transaksi berjalan RI mencatat surplus US$13,2 miliar.

Data transaksi berjalan yang defisit ini pada dasarnya cukup memberatkan mata uang Garuda karena perspektif investor asing akan menjadi kurang baik.

Kendati demikian, data NPI tercatat mengalami surplus US$8,6 miliar pada kuartal IV-2023 dan surplus sebesar US$6,3 miliar sepanjang 2023. Bila dirupiahkan dengan kurs per Kamis (22/2/2024) yakni Rp15.585/US$1 maka angkanya mencapai Rp134,03 triliun untuk kuartal IV dan Rp98,19 triliun.

Surplus NPI ini ditopang oleh kuatnya kinerja transaksi modal dan finansial, terutama karena asing sudah mulai masuk kembali ke investasi portofolio.

 

 

CNBC INDONESIA RESEARCH

market@cnbcindonesia.com

 

Bos Bursa: Banyak Perusahaan Tunda IPO Akibat Pemilu

 Ilustrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

PT. Equityworld Futures Manado - Beberapa perusahaan dikabarkan memutuskan untuk menunda proses initial public offering-nya (IPO) karena adanya Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Karena momennya pemilu itu ditunda dulu. Biasanya mereka aja yang menundakan," ujar Direktur Utama BEI Iman Rachman saat dikonfirmasi wartawan, Kamis, (22/2/2024).

Berbeda dengan perusahaan swasta, sejumlah BUMN dikabarkan juga menunda untuk melantai di bursa karena mempertimbangkan masa jabatan kementerian yang sebentar lagi akan berakhir.

"Kalau perusahaan BUMN waktunya tinggal (kurang dari) satu tahun lagi sampai Oktober, Jadi wajar saja kalau mereka review, karena mereka wakil menterinya tinggal satu, dulu kan dua. Wamennya, Pak Tiko dia punya prioritas lain sekarang. Kami ngikut saja, terima aja," tuturnya.

Sejauh ini, Iman merinci masih ada 25 emiten antre pipeline IPO, dengan menggunakan basis laporan keuangan buku September. Sehingga pihaknya yakin target tahun 2024 bisa terpenuhi.

Baca juga : Harga Emas Akhirnya Jatuh Juga Setelah Terbang 6 Hari Beruntun

Sementara itu, BEI terus menyaring kandidat calon emiten yang mau melakukan penawaran umum perdana. Sejumlah kriteria pun disebutkan.

"Buat kita kan yang paling penting sustainability. Jadi kita gak hanya bicara historical punya pendapatan tapi bisnis modelnya sustain gak?" jelas Iman.

Terpisah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, tidak ada perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan melakukan pencatatan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Untuk tahun 2024 ini, belum ada kelompok usaha BUMN atau anak usaha BUMN yang masuk dalam pipeline," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuagan Derivatif, dan Bursa Karbon Inarno Djajadi dalam keterangan tertulis, Kamis (22/2).

Meskipun demikian, BEI tetap optimis kinerja penghimpunan dana di pasar modal akan stabil dan bahkan lebih baik dari tahun 2023 dan target penghimpunan dana tahun 2024 sebesar Rp 200 triliun akan tercapai.

 

cnbcindonesia.com/market

 

 

Kamis, 22 Februari 2024

BEI Gembok Perdagangan Saham Borneo Olah Sarana Sukses (BOSS)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
 

PT. Equityworld Futures Manado - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk. (BOSS) yang saat ini ada dalam papan pencatatan khusus.

Mengutip keterbukaan informasi BEI, sebelumnya bursa juga telah memberi peringatan pada tanggal 1 Juli 2019 perihal Penyampaian laporan keuangan auditan yang berakhir per 31 Desember 2018.

Selanjutnya, pada tanggal 19 Februari 2020 perihal penghentian sementara perdagangan efek dan pada tanggal 8 Agustus 2022 perihal daftar efek bersifat ekuitas dalam pemantauan khusus.

Baca Juga : Lagi-Lagi! Harga Emas Ditolong Oleh Perang

"Maka dapat kami sampaikan bahwa Perseroan saat ini masih dalam penghentian sementara perdagangan Efek (suspensi) di pasar reguler dan pasar tunai," tulis manajemen BEI, Kamis (22/2).

Sampai dengan tanggal 21 Februari 2024 PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk., telah dikenakan Notasi Khusus selama lebih dari 1 tahun berturut-turut sejak tanggal 20 Februari 2023.

Sehingga PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan efek kepada PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk. di Seluruh Pasar sejak Sesi I Perdagangan pada Kamis, 22 Februari 2024.

 

 

cnbcindonesia.com/market

 

IHSG Galau Parah, 8 Saham Big Cap Ini Biang Keroknya

 Karyawan melintas di depam layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (5/7/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

PT. Equityworld Futures Manado - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah tipis pada penutupan perdagangan sesi I Kamis (22/2/2024), di mana pergerakan IHSG hari ini cenderung volatil.

Hingga pukul 12:00 WIB, IHSG turun tipis 0,02% ke posisi 7.347,789. Sebelum terkoreksi tipis, IHSG sempat menyentuh rekor tertinggi sementaranya atau rekor tertinggi intraday-nya di 7.365,76 sekitar pukul 11:00 WIB atau satu jam sebelum penutupan sesi I hari ini.

Nilai transaksi indeks pada perdagangan sesi I hari ini mencapai sekitar Rp 4,2 triliun dengan melibatkan 9 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 734.657 kali.

Beberapa saham turut memperberat (laggard) IHSG pada sesi I hari ini. Berikut saham-saham yang menjadi laggard IHSG.

Emiten Kode Saham Indeks Poin Harga Terakhir Perubahan Harga
Telkom Indonesia (Persero) TLKM -9,35 4.100 -1,91%
Bank Mandiri (Persero) BMRI -9,12 7.150 -1,38%
Bank Rakyat Indonesia (Persero) BBRI -5,81 6.250 -0,79%
Bank Central Asia BBCA -3,41 9.925 -0,50%
Bayan Resources BYAN -3,20 19.400 -1,02%
GoTo Gojek Tokopedia GOTO -2,07 79 -1,25%
Sumber Alfaria Trijaya AMRT -1,86 2.730 -1,44%
Semen Indonesia SMGR -1,02 6.100 -2,00%

Sumber: Refinitiv

Saham telekomunikasi BUMN yakni PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menjadi pemberat terbesar IHSG di sesi I hari ini, yakni mencapai 9,3 indeks poin.

IHSG bergerak cenderung volatil pada hari ini, di mana sebelum menguat, IHSG sempat menyentuh zona merah meski tipis-tipis. Investor sepertinya masih cenderung wait and see setelah mencerna risalah rapat bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed).

Baca Juga : Lagi-Lagi! Harga Emas Ditolong Oleh Perang

Dalam risalah pertemuan The Fed (Federal Open Market Committee/FOMC Minutes) yang dirilis dini hari tadi waktu Indonesia, The Fed mengindikasikan tidak akan terburu-buru untuk menurunkan suku bunga dan menyatakan optimisme dan kehati-hatian terhadap inflasi.

Keputusan pemangkasan suku bunga akan diambil jika pejabat The Fed memiliki keyakinan yang besar bahwa inflasi terus melandai.

"Sebagian besar partisipan menekankan risiko jika melonggarkan stance kebijakan lebih cepat dan menekankan penting untuk menilai data-data mendatang dengan hati-hati untuk memastikan apakah inflasi memang akan berlanjut turun ke 2%," tulis FOMC, dikutip dariCNBC International.

Para pejabat The Fed juga mencatat bahwa mereka ingin melihat lebih banyak hal sebelum mulai melonggarkan kebijakan, sambil mengatakan bahwa kenaikan suku bunga kemungkinan besar akan berakhir.

Di lain sisi, IHSG berhasil menguat di tengah perilisan data ekonomi yang dirilis pada hari ini yakni data ransaksi berjalan dan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI).

BI mencatat bahwa defisit transaksi berjalan sebesar US$ 1,6 miliar (0,1% dari PDB) pada keseluruhan 2023. Posisi ini berbalik jika dibandingkan akhir 2022, ketika RI mencatat surplus US$ 13,2 miliar.

Sementara itu, transaksi berjalan mencatat defisit US$ 1,3 miliar (0,4% dari PDB) pada akhir kuartal IV-2024, sedikit meningkat dibandingkan dengan defisit US$ 1,0 miliar (0,3% dari PDB) pada triwulan sebelumnya.

Kendati defisit, BI melaporkan kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan IV-2023 mengalami surplus US$ 8,6 miliar.

Dia mengatakan surplus ini meningkat signifikan dibandingkan dengan kinerja triwulan sebelumnya yang mencatat defisit US$ 1,5 miliar.

"Surplus NPI tersebut ditopang oleh surplus transaksi modal dan finansial yang meningkat serta defisit transaksi berjalan yang tetap rendah," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono.

 

 

CNBC INDONESIA RESEARCH

market@cnbcindonesia.com

 

Selasa, 20 Februari 2024

Bos BI: Rupiah Ada Kecenderungan Menguat!

Petugas menghitung uang  dolar di tempat penukaran uang Dolarindo, Melawai, Blok M, Jakarta, Senin, (7/11/ 2022)

PT. Equityworld Futures Manado - Bank Indonesia (BI) optimistis nilai tukar rupiah menguat ke depannya. Hal ini didorong oleh prospek ekonomi dalam negeri yang semakin baik di tenga ketidakpastian global.

Hal ini disampaikan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Kamis (21/12/2023)

"Ke depan nilai tukar rupiah diperkirakan stabil dengan kecenderungan menguat didorong berlanjutnya aliran modal asing didukung kebijakan stabilitas BI serta penguatan strategi operasional promarket dengan instrumen SRBI , SVBI, dan SUVBI," jelasnya.

Baca Juga : Tunggu Hasil Rapat The Fed, Harga Emas Malah Lari Kencang

BI juga terus berkoordinasi dengan pemerintah untuk implementasi aturan devisa hasil ekspor (DHE).

Adapun, situasi rupiah saat ini berada dalam tren pelemahan. Pada Januari,rupiah melemah 2,43% dan Februari berbalik menguat 0,77%.

 

cnbcindonesia.com/market

Bos BI Bocorkan Syarat Ekonomi RI Tumbuh di Atas 5% Tahun Ini

PT. Equityworld Futures Manado - Bank Indonesia (BI) memperkirakan Indonesia bisa tumbuh sebesar 4,7% sampai dengan 5,5% pada tahun ini. Prospek ini membaik seiring dengan kinerja ekspor Tanah Air.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan prospek pertumbuhan dalam negeri dipengaruhi oleh membaiknya ekspor sejalan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi dunia, serta tetap baiknya permintaan domestik didukung oleh postifnya keyakinan pelaku ekonomi.

"Konsumsi rumah tangga dan investasi khususnya non-bangunan perlu terus didorong agar dapat dukung pertumbuhan yang berkelanjutan," papar Perry dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur BI, Rabu (21/2/2024).

Baca Juga : Tunggu Hasil Rapat The Fed, Harga Emas Malah Lari Kencang

Untuk menopang pertumbuhan, Perry menegaskan BI akan terus memperkuat bauran kebijakan khususnya makroprudensial dan sistem pembayaran serta sinergi serta dengan stimulasi fiskal pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ke sana dari sisi permintaan domestik," papar Perry dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur BI, Rabu (21/2/2024).

Hingga Januari 2024, BI melihat neraca perdagangan Indonesia masih baik dengan berlanjutnya surplus. Kemudian, neraca pembayaran juga dinilai tetap kuat didukung ketahan eksternal neraca pembayaran yang diperkirakan surplus, ditopang oleh defisit transaksi berjalan yang terbatas dan surplus transaksi modal serta finansial.

Di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi aliran modal asing di pasar keuangan domestik berlanjut. Ini tercermin dari investasi portofolio yang mengalami net inflow US$ 3,1 miliar hingga 19 Februari 2024.

 

cnbcindonesia.com/market/

 

Jelang Pengumuman Suku Bunga BI, Dolar Menguat ke Rp15.655

PT. Equityworld Futures Manado - Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah sikap wait and see yang dinanti pelaku pasar perihal suku bunga acuan yang akan dirilis Bank Indonesia (BI) pekan ini serta data inflasi AS yang masih cukup tinggi.

Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka melemah 0,19% di angka Rp15.655/US$. Depresiasi ini merupakan yang terjadi dalam empat hari beruntun.

Sementara DXY pada pukul 14.57 WIB menguat di angka 104,36 atau naik tipis 0,07%. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan Senin (19/2/2024) yang berada di angka 104,29.

Hasil RDG BI saat ini masih ditunggu pelaku pasar khususnya perihal data suku bunga acuan.

Konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia dari 12 lembaga menunjukkan bahwa suku bunga acuan masih tidak akan mengalami perubahan sejak terakhir kali dinaikkan 25 bps pada Oktober 2023.

Baca Juga : Timur Tengah Kembali Memanas, Emas pun Berkilau Lagi

BI diproyeksi menahan suku bunga karena melihat kondisi suku bunga bank sentral AS (The Fed) yang masih ditahan dalam pertemuan terakhir. Apalagi, The Fed diprediksi belum akan memangkas suku bunga acuannya dalam waktu dekat.

Untuk diketahui, pada pertemuan Januari lalu, BI memutuskan untuk menahan suku bunga di 6% karena sebagai langkah konsistensi BI menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan, di tengah masih bergejolaknya ketidakpastian ekonomi global. Seiring dengan upaya untuk menjaga kinerja pertumbuhan ekonomi domestik pada tahun ini.

Selain itu, data inflasi AS pekan lalu yang masih cukup tinggi semakin memupuskan harapan penurunan suku bunga bank sentral AS (The Fed) dalam waktu dekat.

Hal ini berdampak pada kuatnya DXY yang berujung pada tekanan bagi mata uang lainnya termasuk rupiah.

 

CNBC INDONESIA RESEARCH

 

Saham BBRI Cetak Rekor Lagi, Tembus Rp 6.225

PT. Equityworld Futures Manado - Emiten perbankan berkapitalisasi pasar terbesar kedua di Indonesia yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) terpantau kembali melesat dan lagi-lagi mencetak rekor tertinggi barunya pada perdagangan sesi I Selasa (20/2/2024).

Per pukul 10:11 WIB, saham BBRI melonjak 2,05% ke posisi harga Rp 6.225/unit. Saham BBRI sempat melonjak 2,46% ke Rp 6.250/unit pada pembukaan perdagangan sesi I hari ini.

Bahkan, saham BBRI kembali mencetak rekor tertinggi barunya (all time high/ATH) pada hari ini di Rp 6.225/unit. Adapun terakhir BBRI mencetak ATH yakni pada perdagangan Kamis pekan lalu di Rp 6.150/unit.

Saham BBRI pada sesi I hari ini sudah ditransaksikan sebanyak 4.048 kali dengan volume sebesar 32,43 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 201,22 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 943,45 triliun.

Baca Juga : Timur Tengah Kembali Memanas, Emas pun Berkilau Lagi

Hingga pukul 10:11 WIB, di order bid atau beli, pada harga Rp 6.200/unit, menjadi antrean beli paling banyak di sesi I hari ini, yakni mencapai 123.174 lot atau sekitar Rp 76 miliar

Sedangkan di order offer atau jual, di harga Rp 6.250/unit, menjadi antrean jual terbanyak pada sesi I hari ini, yakni mencapai 112.870 lot atau sekitar Rp 70 miliar.

Hingga kini, investor masih tertarik mengoleksi saham BBRI meski kemarin sempat melemah. Hal ini juga karena investor masih menyambut baik dari kinerja keuangan perseroan yang berhasil mencatatkan rekor.

BBRI kembali memecah rekor dengan mencatatkan laba bersih tahun berjalan secara konsolidasian sebesar Rp 60,2 triliun sepanjang tahun 2023. Perolehan tersebut tumbuh 17,54% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari perolehan tahun 2022 sebesar Rp 51,40 triliun.

Pencapaian tersebut tidak terlepas dari penyaluran kredit BRI yang tercatat sebesar Rp 1.266,4 triliun, tumbuh 11,2% yoy pada periode Desember 2023. Dari jumlah tersebut, kredit UMKM tercatat sebesar Rp 1.068 triliun, atau menyumbang komposisi sebesar 84,4%.

Kualitas kredit pun terjaga dengan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross sebesar 3,12% dan NPL net sebesar 0,76% per Desember 2023. BRI juga mencatatkan NPL coverage sebesar 229,09%.

Pada penghimpunan dana, BRI berhasil mencatatkan total dana pihak ketiga sebesar Rp1.358,3 triliun, tumbuh 3,9% yoy. Komposisi dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) sebesar 64,4%.

Dengan begitu, rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) BRI sebesar 84,2% per akhir tahun 2023.

Aset BRI pun tercatat meningkat 5,3% menjadi Rp1.965 triliun pada akhir tahun 2023.

Tak hanya itu saja, investor saat ini masih menanti pembagian dividen BBRI untuk Tahun Buku 2023. Apalagi, kinerja keuangan BBRI yang mencetak rekor pada tahun lalu membuat investor semakin tertarik untuk memburu dividen BBRI.

Pada Maret mendatang, beberapa saham perbankan raksasa akan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), termasuk BBRI, di mana dalam RUPST ini pastinya akan dijelaskan terkait kebijakan dividen.

BBRI akan menyelenggarakan RUPST pada Jumat, 1 Maret 2024 yang akan digelar di Kantor Pusat BBRI dan dimulai pada pukul 14.00 WIB.

BBRI akan berpotensi membagikan dividen sebesar Rp 304 per lembar saham dari Tahun Buku 2023.

 

CNBC INDONESIA RESEARCH

market@cnbcindonesia.com

 

Minggu, 18 Februari 2024

Dituduh Langgar UU Uni Eropa, Apple Terancam Didenda Rp8,4 T

 A man holds a bag with a new iPhone inside it as Apple's new iPhone 15 officially goes on sale across China, in Shanghai, China September 22, 2023. REUTERS/Aly Song

PT. Equityworld Futures Manado - Uni Eropa disebut akan mengenakan denda ke perusahaan teknologi Apple atas dugaan pelanggaran undang-undang persaingan dagang UE. Dendanya disebut mencapai 500 juta euro atau sekitar Rp8,4 triliun.

Hal ini dilaporkan Financial Times pada Minggu, (18/2/2024). Denda tersebut diperkirakan akan diumumkan awal bulan depan.

Tahun lalu, Komisi Eropa menuduh Apple mendistorsi persaingan di pasar streaming musik melalui aturan App Store yang mencegah pengembang memberi tahu pengguna tentang opsi pembelian lainnya.

Baik Komisi Eropa dan Apple menolak mengomentari laporan FT.

Baca Juga : Harga Emas Tetap Berkilau, Sanggup Bertahan Pekan Ini?

Sebelumnya, Apple membayar denda ke Rusia sebesar 1,2 miliar rubel (Rp 214 miliar) sebagai sanksi atas kasus dugaan monopoli terkait pembayaran dalam aplikasi (in-app purchase).

Lembaga antimonopoli FAS Rusia mengatakan Apple telah membayar denda pada 19 Januari dan dana tersebut telah ditransfer ke anggaran federal Rusia, demikian dikutip dari Reuters, Selasa (23/1/2024)

Apple sebelumnya menyatakan tidak setuju dengan keputusan FAS. Menurut Apple, distribusi aplikasi melalui sistem operasi iOS tidak memberikan keunggulan kompetisi seperti yang dituduhkan.

Pada Februari 2023, FAS mengatakan Apple telah membayar denda sekitar US$12,1 juta dalam kasus antimonopoli lainnya yang menuduh Apple menyalahgunakan dominasinya di pasar aplikasi seluler.

 

 

cnbcindonesia.com/market

 

Investor Pantau Pasar Saham China, Bursa Asia Dibuka Beragam

 FILE PHOTO: Men look at an electronic board showing stock information at a brokerage house in Beijing, China, January 5, 2016. REUTERS/Kim Kyung-Hoon/File Photo

PT. Equityworld Futures Manado - Mayoritas bursa Asia-Pasifik dibuka cenderung menguat pada perdagangan Senin (19/2/2024), di mana pasar saham China kembali dibuka pada hari ini setelah libur panjang dalam rangka perayaan Tahun Baru Imlek.

Per pukul 08:30 WIB, indeks Shanghai Composite China menguat 0,57%, Straits Times Singapura naik tipis 0,06%, ASX 200 Australia terapresiasi 0,23%, dan KOSPI Korea Selatan melesat 1,01%.

Sedangkan untuk indeks Nikkei 225 Jepang melemah 0,3% dan Hang Seng Hong Kong terkoreksi 0,41%.

Pelaku pasar di Asia-Pasifik akan memantau pergerakan pasar saham China, setelah sebelumnya ditutup sepanjang pekan lalu karena ada libur panjang dalam rangka perayaan Tahun Baru Imlek.

Baca Juga : Harga Emas Tetap Berkilau, Sanggup Bertahan Pekan Ini?

Liburan Imlek di China diharapkan dapat mendongkrak konsumen yang akan berimbas ke perekonomian China. Hal ini karena perekonomian China masih cenderung lesu dan menjadi sentimen negatif bagi pasar di Asia-Pasifik, karena China sendiri menjadi salah satu penggerak utama pasar keuangan Asia-Pasifik.

Tak hanya itu saja, investor di Asia-Pasifik utamanya China juga menanti keputusan suku bunga dari bank sentral China (People's Bank of China/PBoC) yang akan diumumkan besok.

Konsensus pasar dalamTradingEconomicsmemperkirakan PBoC akan kembali menahan suku bunga acuannya pada pertemuan kali ini. Suku bunga acuan pinjaman (Loan Prime Rate/LPR) tenor satu tahun akan kembali ditahan di level 3,45%, sedangkan LPR tenor lima tahun juga akan ditahan kembali di 4,2%.

Sebelumnya pada akhir pekan lalu, PBoC juga telah menahan kebijakan bunga pinjaman fasilitas pinjaman jangka menengah (MLF) satu tahun senilai CNY 500 miliar (US$69,51 miliar) kepada beberapa lembaga keuangan pada level 2,5%.

 

 

cnbcindonesia.com/market

Kamis, 15 Februari 2024

Data Neraca Dagang Tak Sesuai Harapan, Rupiah Keok Dolar Jadi Rp15.615

 Petugas menghitung uang di tempat penukaran uang Luxury Valuta Perkasa, Blok M, Jakarta, Kamis, 21/7. Rupiah tertekan pada perdagangan Kamis (21/7/2022) (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

PT. Equityworld Futures Manado - Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) usai data neraca dagang Badan Pusat Statistik (BPS) di luar ekspektasi pasar dan utang luar negeri (ULN) Indonesia yang kian bertambah tinggi.

Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup melemah 0,16% di angka Rp15.615/US$. Posisi ini mematahkan tren penguatan yang terjadi sejak 7 Februari 2024.

Sementara DXY pada pukul 14.48 WIB melemah di angka 104,64 atau turun tipis 0,08%. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan Rabu (14/2/2024) yang berada di angka 104,72.

Pada siang hari tadi, BPS telah merilis data neraca perdagangan beserta ekspor impor yang tercatat lebih rendah dibandingkan dengan ekspektasi pelaku pasar yang dihimpun oleh CNBC Indonesia.

Sebelumnya konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari sembilan lembaga memperkirakan surplus neraca perdagangan pada Januari 2024 akan mencapai US$ 2,42 miliar. 

Baca Juga : Jatuh ke Bawah US$ 2,000, Harga Emas Diramal Masih Sulit Naik

Sementara itu BPS melaporkan bahwa neraca perdagangan Indonesia Januari 2024 hanya surplus US$2,01 miliar. Ekspor Indonesia pada Januari 2024 turun 8,34% (month to month/mtm) menjadi US$20,52 miliar. Sementara impor US$18,51 miliar atau naik 0,36% (mtm).

Chief Economist BCA David Sumual menilai perlambatan surplus neraca dagang Januari 2024 sudah selaras dengan melambatnya demand global dan turunnya harga komoditas.

Angka yang lebih rendah dibandingkan dengan ekspektasi ini memberikan dampak negatif bagi pasar keuangan domestik termasuk rupiah mengingat perspektif investor khususnya investor asing terhadap Indonesia menjadi kurang baik.

Lebih lanjut, ULN yang dirilis BI juga tercatat mengalami kenaikan pada Desember 2023 atau kuartal IV-2024 tercatat sebesar US$407,1 miliar atau Rp6.349,13 triliun (Rp15.596 per US$). Angka ini tumbuh 2,7% (year on year/yoy) dan meningkat 1,54% dibandingkan bulan November 2024.

"Selain itu, peningkatan posisi ULN pada kuartal IV-2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global termasuk rupiah," kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, Kamis (15/4/2024).

Perkembangan ULN tersebut terutama disebabkan oleh penarikan pinjaman luar negeri, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.

Menurut BI, kenaikan ULN pemerintah juga dipengaruhi oleh peningkatan penempatan investasi portofolio di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik dan internasional, seiring sentimen positif kepercayaan pelaku pasar sejalan dengan mulai meredanya ketidakpastian pasar keuangan global.

Bertambahnya ULN Indonesia juga semakin memperburuk fundamental ekonomi Indonesia di mata asing. Alhasil tekanan terhadap mata uang Garuda pun tak terbendung.

 

CNBC INDONESIA RESEARCH

 

 

Efek Prabowo-Gibran, 7 Saham Ini Meroket dan Bikin IHSG Cetak Rekor

 Ilustrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

PT. Equityworld Futures Manado - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melonjak pada perdagangan sesi I Kamis (15/2/2024), setelah hasil perhitungan cepat atau quick count menunjukkan bahwa pasangan calon (paslon) nomor urut 2, yakni Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul.

Per pukul 10:24 WIB, IHSG melonjak 1,51% ke posisi 7.318,294. Bahkan, IHSG sempat melejit hingga lebih dari 2% dan sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) sementara beberapa menit setelah pembukaan sesi I hari ini.

Nilai transaksi indeks pada perdagangan sesi I hari ini mencapai sekitar Rp 6,1 triliun dengan melibatkan 9 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 695.291 kali.

Baca Juga : Jatuh ke Bawah US$ 2,000, Harga Emas Diramal Masih Sulit Naik

Beberapa sektor terpantau melesat dan turut membantu penguatan IHSG pada sesi I hari ini, seperti sektor bahan baku sebesar 2,49%, konsumer primer sebesar 2,02%, keuangan sebesar 1,44%, dan infrastruktur sebesar 1,09%.

Selain itu, beberapa saham juga menopang (movers) IHSG pada sesi I hari ini. Berikut saham-saham yang menjadi movers IHSG.

Emiten Kode Saham Indeks Poin Harga Terakhir Perubahan Harga
Bank Rakyat Indonesia (Persero) BBRI 20,70 6.150 2,50%
Bank Mandiri (Persero) BMRI 18,45 7.225 2,85%
Bank Central Asia BBCA 13,87 9.900 1,80%
Bank Negara Indonesia (Persero) BBNI 10,12 6.150 4,68%
Amman Mineral Internasional AMMN 5,93 7.775 2,30%
Merdeka Battery Materials MBMA 5,01 705 12,80%
Sumber Alfaria Trijaya AMRT 4,71 2.710 3,83%

Sumber: Refinitiv & RTI

Saham perbankan raksasa menjadi penopang utama IHSG pada sesi I hari ini, dengan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menjadi penopang terbesar pada sesi I hari ini, yakni mencapai 20,7 indeks poin.

IHSG berhasil dibuka melesat nyaris 2%, setelah hasil dari pasangan calon (paslon) nomor urut 2 yakni Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dalam perhitungan cepat atau quick count Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Per hari ini pukul 10:00 WIB, pasangan Prabowo-Gibran masih unggul di sejumlah poling quick count, dengan rata-rata lebih dari 58%.

Berdasarkan hasil quick count tersebut, maka ada potensi bahwa Pilpres 2024 ini akan berlangsung satu putaran saja.

Jika satu putaran benar terjadi, hal ini setidaknya memberikan kepastian bagi pelaku pasar untuk mengalokasikan dananya dalam berinvetasi di Indonesia dan dapat menggarahkan pasar keuangan Indonesia, termasuk IHSG.

 

CNBC INDONESIA RESEARCH

market@cnbcindonesia.com

 

 

Selasa, 13 Februari 2024

Pasar Nervous Besok Pencoblosan, Dolar Tutup Stagnan di Level Rp15.590

PT. Equityworld Futures Manado - Rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menjelang pemilihan umum (pemilu) 2024 esok hari serta data inflasi AS nanti malam.

Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup stagnan 0% di angka Rp 15.590/US$. Posisi ini sama dengan penutupan perdagangan kemarin (12/2/2024)

Sementara DXY pada pukul 8.49 WIB melemah di angka 104,18 atau naik 0,01%. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan Senin (12/2/2024) yang berada di angka 104,17.

Sebagaimana diketahui, besok Rabu (14/2/2024) akan diselenggarakan Pemilu 2024 untuk memilih presiden dan legislatif. Agenda ini menjadi sentimen terpenting dan terbesar bagi pelaku pasar hari ini.

Pemilu sering kali menciptakan ketidakpastian politik, terutama jika hasilnya dianggap tidak dapat diprediksi. Investor mungkin menjadi lebih hati-hati dan cenderung mengambil sikap yang lebih defensif, sehingga dapat mempengaruhi pergerakan pasar.

Sekitar 204,8 juta warga Indonesia yang memenuhi syarat diperkirakan akan memilih presiden dan anggota legislatif periode 2024-2029. 

Dari sejumlah poling, Partai Gerindra dan PDI-Perjuangan akan saling sikut untuk menjadi pemenang Pemilu 2024. Persaingan antara kedua partai besar tersebut juga menarik karena masing-masing mengusung calon presiden yang berbeda. 

Baca Juga : Pemilik Emas Banyakin Doa Ya! Kabar dari AS Bisa Buat Harga Emas Jatuh

Pasar juga menanti apakah kedua partai akan berkoalisi atau memiliki tetap menjadi oposisi. 

Di sisi lain, pelaku pasar juga masih menunggu data inflasi AS yang akan dirilis malam ini. Hal ini menjadi penting karena erat kaitannya dengan kapan suku bunga AS dipangkas dan berujung pada nilai tukar rupiah.

Sebagai informasi, Indeks Harga Konsumen (IHK) atau data inflasi AS mencapai 3,4% secara tahunan atau year on year (yoy) pada Desember 2023, naik dari 3,1% pada November 2023. Secara bulanan (month to month/mtm), tingkat inflasi AS mencapai 0,3%, meningkat dari 0,1% pada bulan sebelumnya.

Pelaku pasar memperkirakan inflasi AS akan melandai tipis ke 2,9% pada Januari 2024. Jika perkiraan ini meleset maka dampaknya bisa besar kepada pasar keuangan dunia.

Besar harapan agar inflasi AS terus melandai dan sesuai ekspektasi agar pemangkasan suku bunga dapat segera dilakukan dan tekanan terhadap mata uang Garuda semakin minim.

 

 

CNBC INDONESIA RESEARCH

Siap-Siap, ENRG Bakal Rampungkan Akuisisi 2 Blok Migas Awal Tahun Ini

PT. Equityworld Futures Manado - PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) mengungkapkan perusahaan akan merampungkan akuisisi dua blok minyak dan gas bumi (migas) pada awal 2024 ini.

VP Director & CFO ENRG Edoardus Ardianto mengungkapkan, perusahaan kini cukup aktif dalam melakukan aksi korporasi, salah satunya akuisisi blok minyak dan gas bumi (migas). Dia mengatakan, hal itu dalam rangka meningkatkan produksi dan jumlah cadangan migas perusahaan.

"Tahun lalu sendiri kami sudah melakukan 3 akuisisi, di mana 2 akan diharapkan bisa selesai di awal tahun ini," jelas Edoardus dalam program Energy Corner CNBC Indonesia, Selasa (13/2/2024).

Lebih lanjut, dia mengatakan pertimbangan perusahaan untuk melakukan aksi korporasi tersebut tidak lain untuk meningkatkan produksi minyak dan gas bumi (migas). Dia menilai, hal itu menjadi faktor pertimbangan bagi perusahaan untuk melakukan kegiatan akuisisi.

Baca Juga : Pemilik Emas Banyakin Doa Ya! Kabar dari AS Bisa Buat Harga Emas Jatuh

"Karena kan suatu wilayah kerja apabila produksi teruskan tentu saja akan menurun. Jadi untuk menggantikan produksi dan untuk menjaga dan meningkatkan produksi, kami harus melakukan akuisisi dan juga disertai dengan mengembangkan wilayah kerja-wilayah kerja yang sudah berproduksi sekarang," tambahnya.

Begitu juga dengan cadangan, aksi akuisisi ini menurutnya juga akan menambah cadangan migas perusahaan.

"Jadi selain meningkatkan produksi, dan juga bisa menambah jumlah cadangan perusahaan," tandasnya.

Perlu diketahui, ENRG saat ini memiliki 11 Wilayah Kerja (WK) atau blok minyak dan gas bumi (migas) yang tersebar di Indonesia dan luar negeri. Sebanyak 10 WK migas yang dioperasikan oleh Energi Mega Persada tersebar di Indonesia, sedangkan 1 WK lainnya berada di Afrika.

Dari 11 blok migas tersebut, 6 blok migas di antaranya telah berproduksi. Empat di antaranya menyumbang kontribusi besar kepada produksi migas dan pendapatan perusahaan.

Keempat WK tersebut yakni Wilayah Kerja Malaka dan Bentu di Provinsi Riau, WK Kangian di Jawa Timur, dan juga WK Sengkang di Sulawesi Selatan.

Perusahaan telah berhasil melakukan produksi minyak mentah hingga 6.000 barel per hari (bph) dan gas bumi sebesar 180 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) pada tahun 2023 lalu.

 

cnbcindonesia.com/market

Senin, 12 Februari 2024

Saham BMRI BBNI BBRI Kompak Cetak Rekor Baru

PT. Equityworld Futures Manado - Tiga saham bank BUMN melesat dan kembali menyentuh level tertinggi sepanjang masanya atau all time high pada perdagangan sesi I Senin (12/2/2024).

Hal ini seiring dengan menterengnya laporan kinerja keuangan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Berikut pergerakan tiga saham bank Himbara yang berhasil mencetak ATH barunya pada sesi I hari ini.

Emiten Kode Saham Harga Terakhir Perubahan Harga
Bank Mandiri (Persero) BMRI 7.100 2,16%
Bank Negara Indonesia (Persero) BBNI 5.850 1,74%
Bank Rakyat Indonesia (Persero) BBRI 5.925 1,28%

Sumber: RTI

Kinerja keuangan pada 2023 dari ketiga saham tersebut yang melebihi ekspektasi pasar sebelumnya mendorong investor kembali memburu ketiga saham tersebut.

Sebagai informasi, Bank Mandiri menorehkan laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp 55,06 triliun menjadi 33,7% secara tahunan (year-on-year/yoy) sepanjang 2023. Capaian ini disokong oleh pendapatan bunga bersih yang tumbuh 9,08% yoy menjadi Rp 9,89 triliun.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan perolehan laba tersebut juga menjadi yang terbesar sejak perusahaan didirikan 25 tahun lalu.

Baca Juga : Bukan Pilpres 2024, Pemilik Emas Lebih Deg-Degan Menunggu Kabar Ini

Adapun sepanjang 2023 Bank Mandiri membukukan kredit sebesar Rp 1.398 triliun, naik 16,3% yoy. Hal ini mendorong aset bank menjadi Rp 2.174 triliun, tumbuh 9,12% yoy.

Pertumbuhan kredit terjadi di seluruh segmen, salah satunya didominasi oleh kredit korporasi yang mencapai Rp 490 triliun pada akhir 2023, tumbuh 18,3% yoy. Selain itu, kredit komersial juga menorehkan kinerja positif dengan pertumbuhan tertinggi dibanding segmen lain yaitu sebesar 21,2% yoy menjadi Rp 238 triliun.

Pertumbuhan ini juga diimbangi dengan kualitas aset yang terus membaik. Per akhir 2023, NPL bank berlogo pita emas itu secara bank only turun sebesar 86 basis poin (bps) secara tahunan ke level 1,02%.

Sementara itu laba bersih BBNI pada 2023 mencapai Rp 20,9 triliun, naik 14,2% yoy. Laba perusahaan anak menyumbang Rp 419,4 miliar, dengan pertumbuhan 36,2% yoy.

Hasil positif ini diperoleh dari perbaikan fundamental, termasuk kontribusi fee-based income, efisiensi operasional, serta kualitas aset. Sepanjang 2020-2023, BNI mampu mencatatkan rata-rata pertumbuhan kredit mencapai 7,9% per tahun.

Direktur Finance BNI Novita Widya Anggraini mengatakan bahwa laba perusahaan juga ditopang oleh pendapatan non-bunga (non-interest income). Sepanjang 2023 pos pendapatan tersebut naik 6,6% yoy menjadi Rp21,47 triliun.

Bank pelat merah itu mencatatkan penyaluran kredit mencapai Rp695 triliun sepanjang tahun 2023, naik 7,6% yoy. Penyaluran kredit tersebut terutama didorong oleh ekspansi di segmen berisiko rendah, yaitu korporasi blue chip baik swasta dan BUMN, kredit konsumer, dan perusahaan anak. Korporasi blue chip swasta tumbuh 14,3% yoy, blue chip BUMN tumbuh 11,8% yoy, kredit konsumer tumbuh 13,6% yoy, serta perusahaan anak yang tumbuh 134% yoy.

Seiring dengan pertumbuhan penyaluran kredit tersebut, BNI juga telah menjaga kualitas portfolio kreditnya. Hal ini tercermin dari penurunan NPL di posisi 2,14% dan rasio kredit dalam risiko atau loan at risk (LaR) menurun jadi 12,9% di tahun 2023.

Sementara untuk laba bersih BBRI di 2023 sebesar Rp 60,4 triliun. Perolehan tersebut tumbuh 17,54% secara tahunan dari perolehan tahun 2022 sebesar Rp51,40 triliun.

Pencapaian tersebut tidak terlepas dari penyaluran kredit BRI yang tercatat sebesar Rp1.266,4 triliun, tumbuh 11,2% yoy pada periode Desember 2023. Dari jumlah tersebut, kredit UMKM tercatat sebesar Rp1.068 triliun, atau menyumbang komposisi sebesar 84,4%.

Kualitas kredit pun terjaga dengan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross sebesar 3,12% dan NPL net sebesar 0,76% per Desember 2023. BRI juga mencatatkan NPL coverage sebesar 229,09%.

Selain karena kinerja keuangan ketiganya yang berada di atas ekspektasi, investor yang menanti pembagian dividen juga menjadi penopang ketiganya, sehingga saham BMRI, BBNI, dan BBRI berhasil mencetak kembali ATH barunya hari ini.

 

 

CNBC INDONESIA RESEARCH

market@cnbcindonesia.com

 

IHSG Nyaris Sentuh 7.300-an, Digendong BBRI & BMRI

PT. Equityworld Futures Manado - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup di zona hijau pada perdagangan Senin (12/2/2024), di tengah masa tenang Pemilu 2024.

IHSG ditutup menguat 0,86% ke posisi 7.297,669. Tinggal sedikit lagi agar IHSG dapat menyentuh kembali level psikologis 7.300.

Nilai transaksi indeks pada perdagangan hari ini mencapai sekitar Rp 12 triliun dengan melibatkan 23 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,4 juta kali. Sebanyak 286 saham menguat, 280 saham melemah, dan 201 saham mendatar.

Secara sektoral, sektor keuangan menjadi penopang terbesar IHSG pada penutupan perdagangan hari ini, yakni mencapai 1,18%.

Selain itu, beberapa saham juga turut menjadi penopang IHSG pada akhir perdagangan hari ini. Berikut saham-saham yang menopang IHSG pada perdagangan hari ini.

Emiten Kode Saham Indeks Poin Harga Terakhir Perubahan Harga
Bank Rakyat Indonesia (Persero) BBRI 20,66 6.025 2,99%
Bank Mandiri (Persero) BMRI 13,82 7.100 2,16%
Amman Mineral Internasional AMMN 7,65 7.750 2,99%
Bank Negara Indonesia (Persero) BBNI 7,35 5.950 3,48%
Bank Central Asia BBCA 6,92 9.800 1,03%
GoTo Gojek Tokopedia GOTO 4,19 86 2,38%
Telkom Indonesia (Persero) TLKM 2,34 4.000 0,50%

Sumber: Refinitiv

Sejalan dengan sektor keuangan yang menjadi penopang utama IHSG, saham-saham perbankan jumbo pun menjadi penggerak utama IHSG pada hari ini.

Baca Juga : Bukan Pilpres 2024, Pemilik Emas Lebih Deg-Degan Menunggu Kabar Ini

Adapun saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menjadi penopang terbesar IHSG pada akhir perdagangan hari ini, yakni mencapai 20,7 indeks poin. Kemudian disusul PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar 13,8 indeks poin, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar 7,4 indeks poin, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar 6,9 indeks poin.

Selain saham perbankan raksasa, ada beberapa saham lainnya seperti saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).

IHSG menguat di tengah minimnya sentimen pasar dari Asia-Pasifik, karena sebagian besar pasar saham di kawasan tersebut masih libur dalam rangka Tahun Baru Imlek 2024.

Meski begitu, perdagangan pasar keuangan RI pada pekan ini juga hanya berlangsung selama empat hari karena ada pemilihan umum (Pemilu) yang akan berlangsung pada Rabu pekan ini.

Kampanye Pemilu atau Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 telah usai dan saat ini berada di masa tenang. Masa tenang terjadi selama tiga hari (Minggu-Selasa) dan dalam kurun waktu tersebut, tidak boleh ada seorangpun yang berkepentingan untuk melakukan kampanye.

Pekan masa tenang dan menjelang terlaksananya pesta demokrasi akan memiliki pengaruh pada pasar keuangan, meskipun dapat dilihat dari dua perspektif.

Pelaku pasar dapat bereaksi dengan menahan investasi sembari dengan kepastian dari politik. Di sisi lain, investor juga dapat mulai mengambil posisi terlebih dahulu dengan harapan tren positif pasar keuangan di tahun politik.

 

CNBC INDONESIA RESEARCH

market@cnbcindonesia.com

 

Kamis, 08 Februari 2024

Investor Reksa Dana RI Naik 18,87%, Usia Di bawah 30 Tahun Mendominasi

 Reksa Dana

PT. Equityworld Futures Manado - Investor reksa dana Indonesia terus mengalami pertumbuhan. Hal itu tercermin berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per Desember 2023 yang menunjukkan peningkatan signifikan sejak tahun 2020, dengan pertumbuhan sebesar 18,87%.

Secara demografis, mayoritas investor individu adalah laki-laki dengan porsi 62,33% dan total aset mencapai Rp1.150,28 triliun, sedangkan porsi investor perempuan sebesar 37,67% dengan total aset Rp240,22 triliun.

Adapun secara usia, investor di bawah 30 tahun mendominasi porsi sebesar 56,43%, dengan total aset mencapai Rp35,09 triliun.

Melihat potensi dari pertumbuhan investor reksa dana yang signifikan pada tahun 2023, BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) pada tahun 2024 menargetkan dana kelolaan atau asset under management (AUM) layanan reksa dana Perusahaan akan naik hingga 50% atau sebesar Rp100 miliar dibandingkan tahun 2023, menjadi Rp300 miliar.

Baca Juga : Arah The Fed Bikin Bingung, Harga Emas Jadi Nggak Kemana-Mana

Direktur Utama BRIDS Laksono Widodo mengatakan, hal Itu didukung dengan rencana kerja sama dengan 20 Manajemen Investasi (MI) pada tahun ini, serta potensi dari sinergi dengan Perusahaan di ekosistem BRI Group, dapat berkontribusi signifikan terhadap kinerja bisnis perantara perdagangan efek Perusahaan, terutama dari sisi reksa dana.

"Tahun ini, kami menargetkan pertumbuhan AUM reksa dana naik 50% dibandingkan tahun 2023 pada akhir tahun, serta dapat berkontribusi sebesar 30% dari total pertumbuhan jumlah nasabah Perusahaan pada tahun 2024", ujarnya dalam keterangan resminya, Rabu (7/3).

Sementara, Direktur Retail & Information Technology BRIDS Fifi Virgantria mengungkapkan bahwa kebutuhan investor reksa dana perseroan didominasi oleh investor Millennials dan Gen Z.

"Pada tahun 2024, kami juga akan meluncurkan fitur unggulan dan canggih yang akan memberikan kemudahan dan fleksibilitas bagi investor dalam mengoptimalkan aset mereka," pungkasnya.

 

cnbcindonesia.com/market

 

Inflasi China Jadi Perhatian, Tapi Bursa Asia Tetap Bergairah

 Men look at stock quotation boards outside a brokerage in Tokyo, Japan, December 5, 2018.  REUTERS/Issei Kato     TPX IMAGES OF THE DAY

PT. Equityworld Futures Manado - Mayoritas bursa Asia-Pasifik dibuka menguat pada perdagangan Kamis (8/2/2024), menjelang rilis data inflasi China pada periode Januari 2024.

Per pukul 08:56 WIB, indeks Nikkei 225 Jepang melesat 1,05%, Shanghai Composite China menguat 0,45%, ASX 200 Australia bertambah 0,55%, dan KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,63%.

Namun, untuk indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,1% dan Straits Times Singapura melemah 0,21%.

Dari China, pada hari ini data inflasi periode Januari 2024 akan dirilis. Konsensus pasar dalam Trading Economics memperkirakan China masih akan mengalami deflasi, di mana Indeks Harga Konsumen (IHK) China pada bulan lalu diprediksi kembali berkontraksi menjadi minus 0,5% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Sedangkan secara basis bulanan (month-to-month/mtm), IHK Negeri Panda pada bulan lalu diprediksi mengalami kenaikan menjadi 0,4%.

Saat ini, perekonomian China masih lesu sehingga potensi China menjadi negara dengan perekonomian terbesar di dunia makin berkurang. Perlambatan sejumlah sektor jadi biang keladi.

China mengalami masa pemulihan pasca pandemi yang sangat sulit karena kombinasi beberapa faktor yang berasal dari luar pandemi, termasuk tenaga kerja yang menua, permintaan internal yang lebih lambat, dan krisis yang sedang berlangsung di sektor properti.

Meski begitu, beberapa hari kedepan, China akan merayakan hari besarnya yakni Imlek. Dengan adanya Imlek tersebut, maka diharapkan ekonomi China bisa setidaknya bangkit sedikit karena pola konsumsi masyarakat China yang meningkat akibat adanya Imlek.

Jika pola konsumsi meningkat, maka bukan tidak mungkin IHK China dapat terlepas dari jeratan deflasi. Namun jika benar demikian, China yang terlepas dari jeratan deflasi sepertinya hanya bersifat sementara, selama krisis yang ada belum berhasil dipulihkan kembali.

Di lain sisi, bursa Asia-Pasik yang cenderung menguat terjadi di tengah kembali bergairahnya bursa Amerika Serikat (AS), Wall Street kemarin.

Indeks Dow Jones Index (DJI) ditutup menguat 0,4%, S&P 500 menanjak 0,82%, dan Nasdaq Composite melesat 0,95%.

Perilisan kinerja keuangan beberapa emiten di AS kembali menjadi penopang Wall Street kemarin, meski sentimen dari prospek pemangkasan suku bunga acuan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) masih menghantui karena perbedaan pendapat dari para pejabat The Fed.

Saham Nvidia dan Microsoft naik sekitar 2% dan diperdagangkan pada level tertinggi baru, sementara Meta Platforms (Facebook) melonjak 3,3%. Alphabet (Google) dan Amazon masing-masing naik sekitar 1%.

Dengan lebih dari separuh perusahaan S&P 500 melaporkan hasil kuartalannya, di mana sebanyak 81,2% melampaui ekspektasi laba, menurut data LSEG pada Selasa lalu.

Di lain sisi, perbedaan pendapat pejabat The Fed terkait kebijakan suku bunga masih terjadi hingga kini, di mana ada yang sudah bernada dovish, tetapi ada pula yang masih hawkish.

Baca Juga : Arah The Fed Bikin Bingung, Harga Emas Jadi Nggak Kemana-Mana

Sejumlah pejabat The Fed menyampaikan pandangan mengenai kebijakan The Fed ke depan di beberapa acara pekan ini.

Mayoritas menegaskan jika The Fed belum akan memangkas suku bunga sampai mereka percaya diri jika inflasi akan turun ke kisaran 2%. Namun, terdapat pula pejabat yang cenderungdovish.

"Saat ini kebijakan kami sudah bagus, kamu sangat hati-hati dalam menilai data-data yang sudah ada dan outlook ke depan. Jika kami mulai percaya diri kamu akan mulai memangkas suku bunga tahun ini," tutur Presiden The Fed Boston Susan Collins di acara Boston Economic Club, kemarin, dikutip dariReuters.

Sebelumnya, Chairman The Fed Jerome Powell sudah mengisyaratkan jika pemangkasan masih jauh.Powell dalam wawancaranya di "60 Minutes" diCBSmengatakan jika The Fed akan berhati-hati dalam memangkas suku bunga tahun ini.

"Kami inginmelihat bukti yang lebih meyakinkan jika inflasi melaju ke kisaran 2% sebelum mengambil langkah yang sangat penting berupa pemangkasan suku bunga," tutur Powell, dikutip dariCNBC International.

Presiden The Richmond President Thomas Barkin di acara The Economic Club of Washington juga menyampaikan pandanganhawkish.Dia menekankan jika The Fed akan sabar menunggu inflasi turun.

Sebaliknya, Presiden The Fed Minneapolis Neel Kashkari memiliki pandangan yang lebihdovish.

"Saya bisa katakan dua atau tiga kali pemangkasan suku bunga tepat dilakukan sejarang jika melihat data yang ada," tuturnya dikutip dariCNBC International.

Dengan masih adanya perbedaan pandangan tersebut, maka ketidakpastian masih akan terus terjadi dan membuat investor kembali menahan selera risikonya, sehingga pasar saham kembali mendatar.

 

 

CNBC INDONESIA RESEARCH

 

 

Rabu, 07 Februari 2024

Buat Bayar Utang, Cadangan Devisa RI Turun US$1,3 M di Januari 2024

 FILE PHOTO - The logo of Indonesia's central bank, Bank Indonesia, is seen on a window in the bank's lobby in Jakarta, Indonesia September 22, 2016.  REUTERS/Iqro Rinaldi/File Photo

PT. Equityworld Futures Manado - Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mengalami penurunan US$ 1,3 miliar menjadi US$145,1 miliar dari posisi pada akhir Desember 2023 sebesar US$ 146,4 miliar.

Erwin Haryono, Kepala Departemen Komunikasi BI, mengatakan penurunan posisi cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi jatuh tempo pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Juga : Harga Emas Bangkit Tapi Masih Bikin Deg-Degan

"Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," kata Erwin dalam pernyataan resmi, Rabu (7/2/2024).

Cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Ke depan, BI memandang cadangan devisa akan tetap memadai. Erwin mengungkapkan kondisi tersebut didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan sinergi respons bauran kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia dan Pemerintah dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

 

cnbcindonesia.com/market/

 

Belajar Dari Kasus Budi Said, Begini Cara Aman Beli Emas Antam

 emas

PT. Equityworld Futures Manado - PT Aneka Tambang Tbk (Persero) Tbk. (ANTM) mengimbau kepada seluruh masyarakat agar berhati-hati atas penawaran pembelian emas yang mencurigakan. Hal itu belajar dari kasus jual beli emas Antam oleh Budi Said.

Corporate Secretary Division Head Antam, Syarif Faisal Alkadrie berharap masyarakat dan juga investor emas selalu lakukan pengecekan atas informasi yang janggal terkait produk Antam ke saluran komunikasi perusahaan.

"Apalagi saat ini Emas Antam bukan cuma bisa didapatkan di Butik Logam Mulia, namun juga secara online," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (7/2).

Produk emas logam mulia Antam dapat diperoleh melalui pembelian secara langsung di jaringan Butik Emas Logam Mulia Antam yang tersebar di 12 kota di Indonesia. Selain itu, pembelian emas dapat dilakukan secara online melalui website www.logammulia.com atau melalui e-commerce official milik Antam.

Syarif juga memastikan menjual emas ketentuan LBMA dan sumber emas yang dipakai memiliki legalitas yang jelas dan praktik-praktik bisnis Antam tunduk pada regulasi yang berlaku.

Selain itu, perseroan juga akan berupaya memperbaiki tata kelola perusahaan usai menang atas gugatan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Budi Said.

Menurutnya, beberapa upaya perbaikan terus dilakukan perseroan untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan pelanggan dalam transaksi logam mulia.

"Selain di dalam tata kelola perusahaan, kami juga akan menjaga pelayanan bagi konsumen dengan melakukan penguatan sistem pencatatan produk logam mulia berbasis sistem IT, penguatan fungsi pengawasan berlapis pada operasi butik, dan pengetatan pengaturan administrasi proses bisnis penjualan LM serta sistem monitoring terpadu (check and balancing)," ungkapnya.

Sebagai informasi, salah satu cara beli Emas ANTAM LM online adalah lewat website resmi www.logammulia.com. Bisa juga melalui, e-commerce Tokopedia, Shopee, dan TikTok Shop. Berikut caranya:

Untuk melakukan pembelian Emas ANTAM LM lewat Tokopedia, Anda bisa mencari nama toko: "Butik Emas Antam Official" pada aplikasi Tokopedia. Untuk melakukan pembelian Emas ANTAM LM lewat Shopee, Anda bisa mencari nama toko: "Butik Emas Antam Official" pada aplikasi Shopee. Sedangkan untuk melakukan pembelian emas ANTAM LM lewat Tiktok, Anda bisa mencari nama "Butik Emas Antam" pada aplikasi Tiktok. 

Lebih lanjut, masyarakat dan calon pembeli emas juga bisa menghubungi Call Center di 0804-1-888-888, dan email pengaduan di infolm@antam.com.

Sebelumnya, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menang atas gugatan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Budi Said. Dalam persidangan yang dilaksanakan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Pusat), Selasa (6/2/2024) Majelis Hakim telah membacakan pertimbangan yang intinya menyatakan bahwa Permohonan PKPU bersifat tidak sederhana, karena diduga berkaitan erat dengan perkara pidana yang sedang berlangsung.

Baca Juga : Harga Emas Bangkit Tapi Masih Bikin Deg-Degan

Majelis hakim juga menyatakan bahwa perlu dilakukan pertimbangan lebih lanjut mengenai Pasal 223 jo Pasal 2 ayat (5) UU KPKPU, yang mana pasal tersebut menjelaskan yang bisa mengajukan PKPU kepada BUMN hanyalah Menteri Keuangan.

"Tentunya putusan ini juga semakin mempertegas bahwa Antam merupakan suatu perusahaan yang memiliki keadaan keuangan yang sehat. Sebagaimana dapat dilihat dari likuiditas dan solvabilitas ANTAM yang sangat baik, sehingga tidak bijaksana jika perusahaan seperti ANTAM jatuh ke dalam PKPU," ujar Fernandes Raja Saor, Pengacara Antam kepada CNBC Indonesia, Selasa (6/2/2024) malam.

Dengan berakhirnya perkara PKPU ini juga berarti notasi khusus M pada Bursa Efek Indonesia (BEI) akan dihapus, sesuai dengan ketentuan yang terdapat pada Surat Edaran BEI nomor SE-00023/BEI/12-2021 tanggal 30 Desember 2021.

"Pertama-tama kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Majelis Hakim Perkara No. 387, yaitu Bapak Buyung Dwikora, S.H., M.H., bapak Yusuf Pranowo, S.H., M.H., dan bapak Bintang AL, S.H., M.H. Terima kasih karena telah memberikan suatu pertimbangan yang mencerminkan nilai-nilai hukum dan keadilan. Putusan ini akan menjadi suatu preseden hukum yang baik dalam lingkungan hukum komersial dan korporasi BUMN," lanjut Fernandes.

Berakhirnya PKPU ini juga merupakan suatu usaha yang melibatkan banyak elemen, seperti para Jaksa Pengacara Negara dari Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara yang telah mendampingi dan bertindak sebagai kuasa hukum bersama-sama dengan Fernandes Partnership untuk membela kepentingan negara dalam perkara ini.

Dirinya juga menyampaikan apresiasi kepada Kementerian BUMN sebagai pihak yang memberikan dukungan dan bantuan yang tidak henti, mengawal seluruh langkah hukum Antam dalam perkara ini.

"Tentu kami juga tidak lupa mengapresiasi dukungan masyarakat yang begitu luas, yang senantiasa memberikan kepercayaannya kepada Antam. Kemenangan ini adalah kemenangan bersama, yang tidak akan terjadi jika tidak mendapatkan dukungan yang besar dari pihak-pihak tersebut," ujar Fernandes.

Untuk putusannya sendiri, pihaknya masih menunggu salinan resmi dari pengadilan karena kini putusan masih dalam tahap minutasi.

Selain itu, pihaknya juga ingin menyampaikan agar ke depannya para kreditor-kreditor BUMN, terutama kreditor yang utangnya tidak sederhana, agar tidak gegabah untuk menggunakan instrumen PKPU sebagai upaya pemenuhan haknya.

PKPU Budi Said kepada Antam sendiri berkaitan dengan sisa emas sebanyak 1,1 ton yang diklaim dirinya. Antam sendiri menegaskan bahwa permohonan PKPU Budi Said dalam transaksi pembelian emas tidak mengganggu kinerja keuangan Perseroan.

 

cnbcindonesia.com/market

 

 

Senin, 05 Februari 2024

Seminggu Lompat 55%, Bursa Awasi Ketat Pergerakan Saham PTPS

 Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

PT. Equityworld Futures Manado - Bursa Efek Indonesia (BEI) memantau ketat pola pergerakan saham PT Pulau Subur Tbk. (PTPS) karena terjadi kenaikan harga saham yang tidak wajar.

Mengutip keterbukaan informasi BEI, kedua saham tersebut bergerak di luar kebiasaan (Unusual Market Activity). Langkah tersebut untuk melindungi investor, khususnya pemegang saham PTPS.

Pengumuman Unusual Market Activity (UMA) tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal," tulis manajemen BEI, Selasa (6/2/2024).

Informasi terakhir mengenai PDSN, adalah informasi tanggal 16 Januari 2024 yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia (Bursa) tentang laporan dana hasil penawaran umum.

Baca Juga : Duh! The Fed Kembali Galak, Harga Emas Ambruk Lagi

"Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham PTPS tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," tulisnya.

Mengutip RTI, saham PTPS naik 150% dalam tiga bulan, dalam seminggu naik 54,84%, dan kemarin naik 18,03%.

Oleh karena itu para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban emiten atas permintaan konfirmasi Bursa, mencermati kinerja emiten dan keterbukaan informasinya, mengkaji kembali rencana corporate action emiten apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS, serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

 

cnbcindonesia.com/market