Rabu, 29 November 2023

Bukti Baru! RI Makin Dibanjiri Dana Asing Saat Kampanye

 Gedung kemenkeu

PT. Equiytworld Futures Manado - Minat asing terpantau masuk deras ke Tanah Air tercermin dari hasil lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (28/11/2023) yang mencapai nilai tertinggi selama lima bulan terakhir.

Melansir data Direktorat Jenderal Pengelolaan dan Pembiayaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, pemerintah diketahui melaksanakan lelang SUN melalui sistem lelang Bank Indonesia (BI) untuk tujuh seri yakni seri SPN12240229 (reopening), SPN12240822 (reopening), FR0101 (reopening), FR0100 (reopening), FR0098 (reopening), FR0097 (reopening) dan FR0089 (reopening)

Pada lelang kali ini, minat asing yang masuk sebesar Rp13,13 triliun, ini merupakan yang tertinggi sejak 25 Juni 2023 atau selama lima bulan terakhir. Dari nilai tersebut, pemerintah menyerap Rp6,33 triliun.

Secara keseluruhan, baik investor asing dan lokal minat yang masuk mencapai Rp48,71 triliun. Nilai tersebut meningkat dari lelang sebelumnya dan menjadi yang tertinggi sejak Juli.

Sementara, nilai serapan total dari pemerintah mencapai Rp19,15 triliun, berhasil melampaui target indikatif yang ditentukan dari rencana lelang sebesar Rp19 triliun.
Lonjakan minat asing ini justru terjadi di tengah panasnya suhu politik Indonesia. Seperti diketahui, Indonesia memasuki musim kampanye pemilihan umum sejak Selasa (28/11/2023) dan akan berakhir pada 10 Februari 2023.

 Baca Juga : Emas Rekor Tertinggi 6 Bulan, Harganya Masih Bisa Terbang!

Menelisik lebih dalam, dari tujuh seri yang ditawarkan, pilihan asing paling banyak masuk pada surat utang benchmark dengan tenor 5 tahun dan 10 tahun yaitu FR101 dan FR100, masing-masing asing menawarkan sebanyak Rp7,79 triliun dan Rp3,04 triliun. Berikut rincian dari hasil lelang kali ini dari asing :

Masuknya kembali dana asing ke Tanah Air dipengaruhi pergerakan indeks dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil US Treasury yang bergerak koreksi. Hal ini pasar keuangan Indonesia jadi menarik karena memiliki imbal hasil yang lebih atraktif.

Terpantau, Indeks dolar dan imbal hasil US Treasury sama-sama jeblok pada perdagangan kemarin, Selasa (28/11/2023). Indeks dolar AS ambruk ke 102,74, ini menjadi yang terendah sejak 10 Agustus 2023 atau terendah dalam 15 pekan atau 3,5 bulan terakhir.

Sementara itu, imbal hasil US Treasury 10 tahun jatuh ke 4,32% pada perdagangan kemarin. Posisi tersebut adalah yang terendah seak 18 September 2023 atau 2,5 bulan terakhir.

Melandai-nya indeks dolar serta imbal hasil mencerminkan optimisme pasar yang melihat The Fed akan melunak ke depan. Terlebih, Gubernur The Fed Christopher Waller pada Senin (28/11/2023) mengungkapkan rasa percaya dirinya jika kebijakan The Fed "saat ini sudah dalam posisi yang baik" dalam menekan inflasi.

Sebagai informasi, inflasi AS untuk periode Oktober 2023 melandai ke 3,2% secara tahunan atau year-on-year (yoy), lebih baik dari perkiraan pasar yang proyeksi tumbuh 3,3% yoy.

Sementara, kondisi pasar tenaga kerja AS juga terpantau mulai mendingin tercermin dari data pekerjaan yang tercatat selain pertanian atau nonfarm payroll per Oktober 2023 yang tumbuh 150.000 pekerjaan, lebih sedikit dari perkiraan pasar yang diperkirakan tumbuh 180.0000. Kemudian tingkat pengangguran mulai meningkat, pada periode yang sama tercatat 3,9% dari bulan sebelumnya sebesar 3,8%.

 

CNBC INDONESIA RESEARCH

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar