Minggu, 12 November 2023

Kebangkitan Saham-Saham Teknologi RI & AS, Tahan Lama?

PT. Equityworld Futures Manado - Saham emiten teknologi sedang menemukan momentum untuk bangkit seiring adanya aksi jeda kenaikan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) dan perbaikan fundamental perusahaan.

Dari dalam negeri, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melesat 7% dalam sepekan, mencoba membalik arah usai sempat terkena tekanan jual tinggi pada bulan lalu.

Saham produsen laptop PT Tera Data Indonusa Tbk (AXIO) juga melejit 11,60%. Demikian pula, saham PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), yang masing-masing terapresiasi 5,77% dan 4,67% dalam sepekan.

Kinerja Saham Teknologi (IDXTECHNO)

Table with 4 columns and 15 rows.



1AXIO11.60%28.66%10.11
2GOTO7.14%−8.54%−7.08
3TRON7.14%32.74%37.35
4WGSH6.67%−26.15%16.93
5MTDL5.77%8.91%12.60
6EMTK4.67%−12.50%−158.59
7NFCX4.64%−13.29%−35.92
8ZYRX2.26%−13.81%6.06
9EDGE2.08%0.14%31.19
10IOTF1.83%11.00%261.20
11CYBR1.55%−8.41%−98.13
12AWAN1.41%25.22%2260.39
13BELI0.86%1.18%−15.94
14WIRG−0.91%−15.50%19.53
15BUKA−0.95%−1.89%

 

Untuk GOTO, investor tampaknya merespons positif kinerja keuangan teranyar perusahaan.

GOTO mencatatkan perbaikan kinerja sepanjang kuartal III-2023. Pendapatan GOTO dalamsembilanbulan pertama tahun ini tercatat mencapai Rp 10,5 triliun, tumbuh 102,5% dari capaian periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 8,0 triliun.

Perbaikan kinerja top line tersebut membuat kerugian perusahaan terpangkas 53% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 9,5 triliun hingga akhir September 2023, dari semula rugi bersih Rp 20,3 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga : Sikap Powell, Bikin Investor Emas Ketar-Ketir

Rugi bersih yang terpangkas lebih dari setengahnya disebabkan oleh beban operasional yang semakin menyempit. Beban gaji dan imbalan karyawan tercatat turun 5,8% menjadi Rp 4,2 triliun, meskipun perusahaan telah melakukan PHK masal belum lama ini.

Sementara itu beban iklan dan pemasaran turun 53,4% menjadi Rp 1,5 triliun dan insentif kepada pelanggan turun 37,4% menjadi Rp 9,7 triliun.

Sebelumnya saham GOTOambruk signifikan pasca perusahaan menyelesaikan penambahan modal dan pengungkapan dari para pendiri yang menyebut akan melego sejumlah saham perusahaan yang dimiliki. Saham GOTO masih ambles 8,54% dalam sebulan terakhir.

Saham Tekno AS Hijau

Dari kiblat pasar saham dunia, bursa saham AS alias Wall Street, saham teknologi juga menggeliat kembali.

'The Magnificent Seven' alias Tujuh saham raksasa teknologi AS--Alphabet, Amazon, Apple, Meta, Microsoft, Nvidia and Tesla-cenderung melonjak selama sepekan terakhir.

Saham produsen smartphone Apple Inc. naik 4,42% dalam seminggu terakhir. Saham induk Google Alphabet Inc. terapresiasi 1,67%, sedangkan saham induk Facebook hingga Instagram Meta Platforms, Inc. menguat 2,23% pada periode yang sama.

Saham jagoan Wall Street lantaran hype kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) tahun ini, produsen chip NVIDIA juga melambung 6,66% dalam sepekan. Berbeda dengan ynag lainnya, produsen mobil listrik besutan Elon Musk Tesla, Inc., melorot 5%.

Sementara, indeks yang sarat akan saham teknologi AS, Nasdaq Composite naik 1,19% dalam sepekan dan Nasdaq 100 menghijau 1,35% dalam periode yang sama.

Investor pasar saham global kembali sedikit optimis usai bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya.

Sesuai ekspektasi pasar, The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 5,25-5,50% pada Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia. Suku bunga yang ditahan diharapkan bisa membuat dolar AS melemah serta imbal hasil (yield) US Treasury melandai.

Dalam pernyataan resminya, The Fed mengatakan jika indikator terbaru menunjukkan aktivitas ekonomi AS masih kuat pada kuartal III-2023, tetapi data tenaga kerja sudah bergerak moderat. Tingkat pengangguran juga masih rendah dan inflasi masih tinggi.

"Komite tetap menetapkan target inflasi di kisaran 2%. Dalam menetapkan kebijakan moneter, komite akan mempertimbangkan dampak kumulatif dari pengetatan moneter, dampak ekonomi, dan perkembangan sektor keuangan," tulis The Fed dalam keterangan resminya.

Chairman The Fed, Jerome Powell pada saat konferensi pers usai rapat FOMC menjelaskan jika upaya untuk membawa inflasi kembali ke kisaran 2% masih jauh.

Secara umum, lingkungan investasi pada 2023 menguntungkan bagi beberapa saham teknologi terkemuka, sebuah perubahan dari pasar bearish pada 2022 yang menyebabkan banyak saham berorientasi teknologi di Negeri Paman Sam turun lebih dari 30%.

Mulai membalik tren buruk, saham teknologi AS telah mendominasi pasar yang lebih luas sejauh ini pada 2023.

The Magnificent Seven sukses mendorong Wall Street ke atas pada paruh pertama 2023, kendati sempat tertekan lantaran yield (imbal hasil) obligasi pemerintah AS (US Treasury) yang sempat ke atas seiring kekhawatiran makro dan kebijakan moneter The Fed.

Menurut TipRanks, 1 November 2023, hasil kinerja keuangan kuartal III-2023 perusahaan Wall Street cukup baik, dengan 78% perusahaan melaporkan sejauh ini melampaui perkiraan. Namun, memang sejumlah saham masih merasakan tekanan.

Empat dari raksasa teknologi- Alphabet, Amazon, Meta, dan Microsoft - sejauh ini telah melaporkan kinerja keuangannya, dan semuanya melampaui ekspektasi. The Magnificent Seven tersebut secara keseluruhan diperkirakan akan menunjukkan peningkatan laba sebesar 33% secara tahunan (YoY pada musim laba kuartal teranyar ini.

Namun, kebangkitan saham-saham teknologi, baik RI maupun AS, dalam jangka yang lebih lama, tampaknya masih menunggu arah iklim makro, termasuk langkah The Fed ke depan, dan kinerja kuartal IV-2023.

 

 

CNBC INDONESIA RESEARCH

research@cnbcindonesia.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar